(Beritadaerah – Palu) Sejumlah pembangunan infrastruktur di Palu, Sulawesi Tengah, terus dikerjakan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pasca bencana yang terjadi beberapa waktu lalu. Kementerian PUPR saat ini tengah mempercepat pembangunan jalan layang (flyover) Pantoloan yang terletak di Kelurahan Pantoloan, Kota Palu. Nantinya Flyover tersebut akan mendukung kelancaran arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu, sekaligus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kemacetan yang diakibatkan dari Pelabuhan Pantoloan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo saat melakukan Kunjungan Kerja (kunker) di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Konstruksinya sedang dikerjakan, juga untuk menstimulus pekerjaan yang lain pasca bencana. Saat ini progresnya mencapai 60 persen dan ditargetkan akan selesai pada awal tahun 2020,” kata Wamen PUPR John Wempi Wetipo yang dikutip laman PU, Rabu (27/11).
Menurut Wamen Wempi, pembangunan jalan layang ini sebagai usaha untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di Kota Palu dan meningkatkan konektivitas masyarakat Palu. Diperlukan ketersediaan aksesibilitas dan mobilitas yang memadai dari pusat-pusat perindustrian menuju pelabuhan dan jalur distribusi lainnya sehingga akan memudahkan para pelaku usaha dan meningkatkan kegiatan perekonomian setempat.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satriyo Utomo mengatakan, proyek ini menggunakan teknologi bernama mortar busa atau timbunan ringan, berupa campuran antara semen, air dan pasir busa yang digunakan untuk menimbun oprit (kepala jembatan). Teknologi ini sudah diterapkan di beberapa tempat di Jawa, salah satunya di Brebes Exit (Brexit).
Jalan layang sepanjang 904 meter tersebut menjadi yang pertama di Sulawesi Tengah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksnaan Jalan Nasional (BPJN) IV Palu wilayah II. Biaya pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) TA 2019 sebesar Rp 85 triliun dengan kontraktor PT. Pacific Nusa Indah.
KEK Palu sendiri berdiri di atas lahan seluas 15.000 hektare (Ha) dan didukung dengan berbagai fasilitas penunjang, antara lain Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Pelabuhan Pantoloan dengan kapasitas saat ini 37.000 TEUs, serta fasilitas jalan yakni trans Sulawesi Palu – Toli-toli, Palu Outer Ring Road, dan By pass Palu – Parigi.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu