Tingkatkan Investasi dan Perdagangan, Indonesia Gelar Forum Bisnis di AS

(Beritadaerah – Jakarta) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York, Bank Indonesia New York, BRI New York Agency, BNI New York Agency, Bank Mandiri Cayman Islands dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, serta didukung oleh American Indonesian Chamber of Commerce mengelar forum Business Forum on Trade Tourism, and Investment di Hotel Intercontinental Times Square, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (18/11).

Konsul Jenderal RI DR. Arifi Saiman yang membuka forum ini menekankan pada tindak lanjut kegiatan berupa pengiriman misi investasi AS ke Indonesia tahun mendatang. Forum ini menghadirkan lebih dari 150 investor dan pebisnis AS yang tertarik untuk melakukan bisnis di Indonesia. Sedangkan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan optimismenya akan pertumbuhan investasi di Indonesia dalam forum ini melalui video call kepada investor AS.

“Terdapat sekitar Rp 700 triliun investasi (baik PMA maupun PMDN) yang siap dieksekusi dan rencana investasi senilai hampir Rp 1.000 triliun yang siap masuk ke Indonesia,” ungkap Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam siaran pers yang diterima oleh Beritadaerah.co.id, Kamis (21/11).

Oleh karena itu, untuk mempercepat realisasi investasi, Presiden telah meminta agar semua perizinan kementerian dan lembaga didelegasikan kepada BKPM, termasuk insentif pajak.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan di tengah perang dagang antara AS dengan Tiongkok, Indonesia dapat menjadi alternatif sumber produk dan tujuan investasi bagi AS. Indonesia menargetkan peningkatan total perdagangan dengan AS sebesar dua kali lipat dalam lima tahun.

Untuk itu, di bawah koordinasi KBRI Washington DC, Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah produk utama untuk ditingkatkan perdagangannya dalam waktu dekat mencakup tekstil, produk karet, alas kaki, mesin elektronik, dan furnitur. Sementara itu, beberapa produk potensial seperti produk kimia, mainan anak, dan kertas, serta produk strategis seperti mesin, produk plastik, dan suku cadang kendaraan membutuhkan investasi untuk ditingkatkan daya saing dan produksinya.

Selain itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, AS dan Indonesia merupakan dua mitra dagang yang komplementer, bukan kompetitor, dengan nilai total perdagangan USD 29 miliar tahun lalu. Wamendag juga mengutarakan kebijakan perdagangan yang mencakup peningkatan ekspor melalui integrasi ke dalam rantai nilai global, penyederhanaan prosedur, efisiensi logistik, serta diplomasi ekonomi dan pengembangan pasar.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu