Ilustrasi Stasiun Bekasi (Foto: Wikipedia)

Stasiun KA Bekasi Segera Upgrade Jalur Rel Dwi Ganda

(Beritadaerah – Bekasi) Proyek jalur rel dwi ganda (double double track/DDT) sepanjang Stasiun Manggarai hingga Bekasi ditargetkan bisa rampung dan beroperasi pada tahun 2021.

Pembangunan jalur rel DDT Stasiun Bekasi ini akan meningkatkan kapasitas lintas kereta api di sepanjang jalur Manggarai-Cikarang. Namun untuk bisa menyelesaikan pembangunan tersebut, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat sekitar agar pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan cepat selesai.

“Pembangunan Stasiun Bekasi menjadi double double track/DDT Manggarai-Cikarang sudah sangat ditunggu penyelesaiannya oleh masyarakat pengguna kereta, karena akan meningkatkan kenyamanan dan pelayanan pengguna jasa,” ujar Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulmafendi di Jakarta.

Dengan pembangunan jalur tersebut angkutan penumpang dan barang akan semakin lancar dan banyak, karena ada pemisahan antara jalur komuter (KA jarak dekat perkotaan) dengan jalur utama Jawa (KA jarak jauh). Disamping itu, juga akan membantu mengurangi kemacetan di jalan raya, karena sebagian besar penumpang akan beralih dari kendaraan pribadi ke kereta.

Sementara Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, Rode Paulus mengemukakan, pihaknya sudah memulai pembangunan paket B dari proyek DDT lintas Bekasi-Cikarang, dan Stasiun Bekasi ada di dalamnya bersama beberapa stasiun lainnya.

Dijelaskan Rode, pihaknya berharap proses pengosongan lahan bisa segera dilakukan sehingga pihaknya bisa bekerja dan mempunyai ruang untuk menempatkan alat kerja konstruksi. “Lalu lintas kereta dan juga kendaraan harus direkayasa sehingga bisa meminimalisir dampak pembangunan terhadap lalu lintas kereta dan kendaraan bermotor,” ujar Rode.

Demikian juga untuk alur pergerakan penumpang baik di dalam stasiun maupun di luar stasiun harus diatur sehingga penumpang bisa berpindah dengan mudah.

“Kami mengusulkan agar perlintasan sebidang JPL 78 (KM 26+678) Bekasi dan JPL 111 (KM 43+798) Cikarang, bisa ditutup. Kami juga berharap agar pemilik utilitas dan fasilitas umum yang terkena dampak pembangunan, bisa segera memindahkan utilitas dan fasilitas tersebut,” katanya.

Rode juga mengingatkan agar sosialisasi kepada pengguna kereta dan pengguna jalan raya harus terus dilakukan, agar mereka bisa mengetahui manfaat dari pembangunan tersebut.

Selain Stasiun Bekasi, modernisasi juga akan dilakukan pada stasiun lain, yaitu Stasiun Cikarang dan membangun underpass di Stasiun Cibitung. Modernisasi yang akan dilakukan berupa membangun gedung stasiun baru, menambah jalur kereta, meningkatkan sistem persinyalan, dan meningkatkan listrik aliran atas.

Untuk Stasiun Bekasi nantinya akan memiliki empat peron, dan jumlah jalur akan ditingkatkan dari empat jalur menjadi delapan jalur. “Luas stasiunnya meningkat dua kali lipat, dari 1.515 m² menjadi 3.600 m². Peron ditambah dari dua menjadi empat peron, dengan panjang masing-masing 300 meter,” kata Rode.

Selain itu juga akan ada 12 unit eskalator dan enam unit lift penumpang. Disediakan juga fasilitas musholla, toilet, dan dua area parkir yang cukup luas. Area parkir di sisi selatan seluas 2.800 m² dan di sisi utara seluas 4.400 m².

Pekerjaan modernisasi Stasiun Bekasi sudah dimulai dan diprediksi akan selesai pada Desember 2021. Sedangkan modernisasi Stasiun Cikarang akan selesai lebih cepat, yakni Agustus 2021. Untuk underpass Cibitung akan selesai pada Juni 2021.

Herwantoro/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani