Kepala BPKM : Investasi Masuk ke Daerah, Libatkan Pengusaha Lokal

(Beritadaerah – Jakarta) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, setiap investasi yang masuk ke daerah-daerah harus melibatkan pengusaha lokal, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena merekalah pengusaha sejati. Hal tersebut disampaikan Kepala BKPM Bahlil dalam pertemuan dengan para Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi dan para pimpinan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dari seluruh Indonesia di Jakarta, Senin (18/11).

Pertemuan dengan Kepala Dinas DPMPTSP dan para pimpinan KEK dalam rangkaian diskusi panel “Menjadikan Indonesia Surga Investasi” yang diselenggarakan BKPM bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dan Jogja International Writing Academy (JIWA), di Hotel Shangri-La, Jakarta. Hadir sebagai pembicara dalam acara ini ekonom Universitas Brawijaya Malang Prof Ahmad Erani Yustika, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar, dan lainnya.

“Setiap investasi harus menjadi berkah bagi UMKM. Mereka sudah teruji bertahun-tahun, dan merekalah yang tahan uji terhadap setiap turun-naiknya gelombang perekonomian,” kata Bahlil dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (18/11).

Menurut Bahlil, selama ini mayoritas investasi di Indonesia lebih banyak melibatkan pengusaha-pengusaha besar, sementara pengusaha lokal hanya jadi penonton. Ke depan, kondisi ini harus menjadi perhatian BKPM, karena hal ini terkait dengan penyerapan tenaga kerja. Disamping itu juga kebijakan seperti ini akan berkaitan langsung dengan keadilan berusaha dan kesejahteraan masyarakat umumnya.

Selain pengusaha lokal, kata Bahlil, BKPM ke depan harus mengambil posisi sebagai eksekutor, bukan klinik. Ia mencontohkan Vietnam yang kini menjadi kawasan paling laris bagi investor asing, terutama asal Amerika Serikat dan Tiongkok. Di Vietnam, lembaga investor tidak berperan sebagai klinik, tapi eksekutor. Hal inilah yang harus menjadi kebijakan BKPM hingga BKPMD ke depan dalam menarik investasi ke Indonesia.

Sementara itu ekonom Universitas Brawijaya Malang Prof Ahmad Erani Yustika dalam diskusi ini sepakat bahwa tantangan untuk meningkatkan kinerja investasi di Indonesia adalah pemerataan investasi ke luar Jawa. Selain itu, investasi belum menyentuh sektor-sektor industri strategis, dan perizinan yang kompleks. Ke depan perlu ada perbaikan perizinan, pemberian insentif pada investor yang berinvestasi di luar Pulau Jawa, serta pengarahan investasi pada sektor-sektor strategis untuk menjadi tugas utama pemerintah saat ini.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu