(Beritadaerah – Jakarta) Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2019 yang mencapai US$ 14,93 miliar atau meningkat 5,92 persen dibanding ekspor September 2019. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangan pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/11) pagi. Sementara nilai impor Oktober 2019 mencapai US$ 14,77 miliar atau naik 3,57 persen dibanding September 2019.
“Dengan demikian, pada bulan Oktober 2019, terjadi surplus perdagangan sebesar US$ 161,3 juta,” kata Kepala BPS yang dikutip laman BPS, Jumat (15/11).
Menurut Kepala BPS, kondisi surplus ini akan membantu mengatasi permasalahan defisit neraca perdagangan ke depannya. Lebih lanjut Kepala BPS Suhariyanto mengemukakan, ekspor Indonesia pada Oktober 2019 meningkat 5,92 persen dibanding September 2019, yaitu dari US$ 14.099,5 juta menjadi US$ 14.933,8 juta.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2019 mencapai US$ 139,11 miliar atau menurun 7,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 128,76 miliar atau menurun 5,82 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2019 terhadap September 2019 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 144,6 juta (8,24 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar US$ 74,1 juta (86,68 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Oktober 2019 turun 3,74 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,07 persen. Sementara ekspor hasil pertanian naik 3,40 persen. Ekspor nonmigas Oktober 2019 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$ 2,77 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 1,53 miliar dan Jepang US$ 1,24 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,55 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$ 1,22 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Oktober 2019 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 25,31 miliar (18,20 persen), diikuti Jawa Timur US$ 15,56 miliar (11,18 persen) dan Kalimantan Timur US$ 13,75 miliar (9,89 persen)
Impor
Sedangkan untuk impor nonmigas Oktober 2019 mencapai US$13,02 miliar atau naik 2,73 persen dibanding September 2019, namun jika dibandingkan Oktober 2018 turun 11,75 persen. Impor migas Oktober 2019 mencapai US$1,76 miliar atau naik 10,26 persen dibanding September 2019 dan turun 39,82 persen dibandingkan Oktober 2018.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2019 dibanding September 2019 adalah golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$122,8 juta (7,26 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$109,9 juta (4,65 persen).
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu