(Beritadaerah – Malang) Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyerahkan dokumen PP Nomor 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Museum Singhasari, Kecamatan Singosari, Kabupten Malang, Selasa sore (8/10). Dalam PP Nomor 68 Tahun 2019 tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada kesempatan tersebut Menpar Arief Yahya menyampaikan bahwa keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), berperan penting dalam mendukung kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Bromo-Tengger-Semeru (BTS) di Jatim.
“Satu juta wisman akan menghasilkan devisa 1,2 miliar dolar AS dan ini akan menggerakkan lebih cepat perekonomian Jatim,” kata Menpar dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Rabu (9/10).
Menurut rencana pengembangan KEK tersebut akan dibagi dalam klaster pariwisata dan klaster teknologi digital. Kedua klaster yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif tersebut, menurut Menpar Arief Yahya, sangat tepat bagi Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, Bromo-Tengger-Semeru oleh Presiden Jokowi ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas yang dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’ dan menjadi andalan dalam menghasilkan wisman.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pengembangan destinasi pariwisata prioritas Bromo-Tengger-Semeru dan KEK Singosari diharapkan ke depan membuat lama tinggal wisman selama berkunjung ke Jatim akan meningkat.
Pada kesempatan itu Menpar Arief Yahya bersama Gubernur Kofifah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Alun-alun Singhasari serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara pengelola KEK Singhasari dengan PLN, Telkom, dan PDAM dalam penyediaan kebutuhan dasar meliputi listrik, air bersih, dan internet di kawasan wisata tersebut.
Jatim merupakan destinasi dengan pertumbuhan wisman paling tinggi, pada 2018 tercatat tumbuh 30 persen atau jauh di atas pertumbuhan pariwisata nasional sebesar 12 persen. Dari Januari sampai dengan Agustus 2019, jumlah wisman yang berkunjungan ke Jatim mencapai 164.653 kunjungan. Sedangkan pada bulan Agustus 2019, wisman yang melalui pintu masuk Juanda mencapai 29.751 kunjungan.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu