Menko Maritim Mengajak Investasi First Class Korsel Masuk ke Indonesia

(Beritadaerah – Jakarta) Dalam forum bisnis “Invest Indonesia” yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, Jumat (20/9), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa kini saatnya investasi first class Korea Selatan (Korsel) masuk ke Indonesia. Bukan lagi investasi kelas dua yang hanya mengimpor bahan mentah dari Indonesia.

Menurut Luhut, investasi ‘first class’ adalah yang mengandalkan teknologi maju, ada proses alih teknologi dan peningkatan nilai tambah atas produk yang dihasilkan. Investasi itu juga harus bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sebagaimana visi Presiden RI Joko Widodo di periode kedua.

Beberapa peluang investasi di sektor hilir domestik yang memiliki nilai tambah tinggi, antara lain pengolahan mineral nikel, bauksit, dan mangan. Saat ini, Pemerintah tengah membangun kawasan industri terpadu pengolahan nikel di Morowali yang mencakup smelter, stainless steel, dan carbon steel. Dengan volume ekspor nikel sebesar USD 612 juta per tahun (19,25 juta ton). Jika sudah diolah menjadi stainless steel nilainya berlipat 10,2 kali lipat, mencapai USD 6,24 miliar.

“Saat ini, ekonomi dunia menghadapi banyak ketidakpastian. Seperti yang kita ketahui, perang dagang Tiongkok-AS terus berkecamuk, di mana baru-baru ini Tiongkok mendevaluasi mata uangnya, sehingga tembus dari 7,1 Dollar AS. Namun, Pemerintah Indonesia terus melanjutkan reformasi dan inovasi. Sekitar dua bulan setelah Pemilu, agensi pemeringkat internasional Standard & Poor’s menaikkan Investment Grade Indonesia dari BBB- ke BBB, ” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Selasa (24/9).

Menurut Kepala BKPM, hal ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa positif mengingat Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara berkembang yang mendapatkan peningkatan peringkat dalam masa-masa sulit. Hubungan bisnis Korsel-Indonesia terus menjadi titik terang dalam perekonomian regional dan dunia. Dalam beberapa waktu kita memiliki sejumlah terobosan positif, seperti groundbreaking petrochemical complex oleh Lotte Chemical dengan investasi sebesar USD 3,5 miliar.

Selain itu, ada beberapa perusahaan seperti Hyundai Motor juga mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia dengan investasi sebesar USD 1,7 sampai 1,8 juta. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang dalam proses negosiasi dan sejumlah inisiatif dengan perusahaan-perusahaan besar di Korsel yang strategis.

Pada forum bisnis Invest Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, BKPM difasilitasi oleh IIPC (Indonesia Investment Promotion Center) turut membawa delegasi Market Sounding yang melibatkan 10 kawasan, terdiri dari dua Kawasan Ekonomi Khusus (Sei Mangke dan Mandalika) beserta delapan Kawasan Industri lainnya.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu