Khofifah saat menghadiri Seminar dan Pameran SMK Pariwisata dalam Mendukung era Milenial 4.0 , Rabu (25 Sep) Foto: Kemkominfo

Khofifah: SMK Pariwisata Jatim Dukung Potensi Wisata

(Beritadaerah – Nasional) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa industri pariwisata di Jawa Timur besar sekali potensinya. “Saya menyebut industri pariwisata Jatim adalah the awakening giant. Ini adalah raksasa yang sedang bangkit,” kata Khofifah saat menghadiri Seminar dan Pameran SMK Pariwisata dalam Mendukung era Milenial 4.0 Di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (25/9).

Khofifah mencontohkan di Malang ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Jika hal Ini sudah diresmikan, Khofifah mengatakan akan menjadi salah satu potensi pariwisata di Jatim.

“Apa yang ingin saya sampaikan kalau nanti KEK Singhasari sudah diresmikan, maka ini satu-satunya KEK yang punya cluster pariwisata,” imbuhnya.

Dikatakan juga bahwa Jatim mendapatkan banyak anugerah dengan memiliki banyak pariwisata unggulan. Misalnya saja Pulau Giliyang, Sumenep, Madura yang memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia.

“Kedua, Allah memberikan anugerah sesuatu yang di dunia hanya terbatas. Yang punya oksigen terbaik, salah satunya di Jatim. Kedua ada blue fire di Jatim,” papar Khofifah. Selain dari berbagai keajaiban alam yang ada di Jatim, secara nasional Jatim mendapatkan proyek strategis nasional misalnya Bromo Tengger Semeru (BTS) yang sudah didiskusikan dan dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian.

“Kalau Bromo Tengger Semeru jalan, ini koneksitasnya akan ke Malang dan ini berdampak pada tambahan public transportation di Malang. Kemungkinan akan bertambah berbagai infrastruktur di Malang, dan itu akan menjadi bagian dair kebangkitan wisata Jatim,” ucap Khofifah.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga mengatakan adanya SMK Pariwisata di Jatim turut membantu industri pariwisata. Selain itu, para pelajar juga bisa mensinergikan revolusi industri 4.0 hingga pada dunia pariwisata.

Memasuki era industri 4.0 yang sifatnya lebih personal, traveler sudah tidak memasuki travel agen tapi online travel agen. Untuk itu skill yang diberikan di SMK sudah harus berseiring dengan kebutuhan 4.0.

“Kita spesifik memang ingin membangun semangat tidak hanya SMK, tapi dunia pariwisata dan industri pariwisata di Jatim,” pungkas Khofifah.