Kemenperin Bidik Investasi Industri Semikonduktor Guna Perkuat Pasar Domestik

(Beritadaerah – Jakarta) Guna memenuhi kebutuhan industri elektronik dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mencari investor baru yang dapat mendukung sektor hilir di industri elektronik. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto di Jakarta, Minggu (22/9), menyampaikan upaya tersebut untuk menghasilkan substitusi bahan baku impor, sekaligus mendorong peningkatkan produktivitas agar bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. Pemerintah sedang giat memacu kegiatan ekspor dari sektor manufaktur, termasuk peran industri elektronik.

Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2018 nilai ekspor dari industri elektronik mampu menembus hingga US$ 8,2 miliar atau naik dibanding tahun 2017 yang mencapai US$ 7,9 miliar. Sementara itu, pada triwulan II-2019, nilai ekspornya sebesar US$ 3 miliar.

“Saat ini, pemerintah sedang menargetkan dua hal, yaitu investasi dan ekspor. Untuk itu, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan memberikan kemudahan izin usaha serta fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal,” kata Harjanto yang dikutip laman Kemenperin, Minggu (22/9).

Menurut Harjanto, pihaknya telah membidik produsen semikonduktor sebagai salah satu sektor yang bakal menguatkan struktur industri elektronik di Indonesia. Dengan adanya investasi baru maka optimistis industri dalam negeri juga bisa lebih berdaya saing.

Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri elektronik merupakan satu dari lima sektor manufaktur di Tanah Air yang sedang diprioritaskan pengembangannya agar siap menghadapi era industri 4.0. Selain itu, diharapkan menjadi motor penggerak dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto mengemukakan, pemerintah fokus mendorong industri elektronik di dalam negeri agar tidak hanya terkonsentrasi pada perakitan, tetapi juga terlibat dalam lingkaran rantai pasok bernilai tambah tinggi. Langkah strategis ini diwujudkan antara lain melalui peningkatan investasi.

Janu Suryanto menambahkan menurut data Kemenperin, sepanjang tahun 2018, nilai investasi industri elektronik menyentuh di angka Rp 12,86 triliun, naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 7,81 triliun.

Beberapa investor yang telah berjalan saat ini dari industri semikonduktor dan komponen elektronik, industri peralatan listrik rumah tangga, industri komputer, barang elektronik, dan optik, serta industri peralatan teknik. Mereka itu, di antaranya PT Sammyung Precision Batam, PT Simatelex Manufactory Batam, PT Pegatron Technology Indonesia, dan PT Siix Electronics Indonesia.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu