Tol Cisumdawu Kunci Peningkatan Aktivitas Bandara Kertajati

(Beritadaerah – Bandung) Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan) di Jawa Barat yang menghubungkan Jalan Tol Padaleunyi dengan Jalan Tol Palimanan-Kanci sepanjang 60 kilometer menjadi kunci bagi peningkatkan aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (17/9).

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Ridwan Kamim mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar bersama pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR RI mendorong percepatan pembangunan Tol Cisumdawu. Saat ini Progres pembangunan tol Cisumdawu itu, kata dia, sudah mencapai sekira 50 persen sampai saat ini. Jalan tol ini mempergunakan lahan seluas 825 ha.

“Saya sudah sampaikan dinamika Kertajati itu hanya satu, yaitu jalan tolnya. Jadi, selama jalan tol belum ada, kita mencoba memaksimalkan. Kita tentunya (akan) cari cara jangka pendek sebelum tol rampung,” kata Gubernur Jabar  yang dikutip laman Jabarprov, Selasa (17/9).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang sering disapa Emil menjelaskan bahwa kita dorong bersama Kementerian PUPR yang sudah mempercepat (pembangunan Tol Cisumdawu). Mohon doanya. Selesainya jalan tol, saya yakin dari sini (Bandung) ke sana (BIJB Kertajati, Majalengka) yang biasanya tiga jam bisa hanya 45 menit.

Kuncinya hanya satu, yaitu jalan tol. Jalan tol yang belum selesai membuat warga memilih pilihan-pilihan yang mungkin lebih nyaman bagi mereka. Jadi, apapun pertanyaan Kertajati jawabannya itu, ungkap Emil.

Emil juga mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan pelayanan di BIJB Kertajati, meski ada beberapa keterbatasan. Menurut dia, ada sejumlah faktor yang membuat aktivitas BIJB Kertajati belum maksimal. Salah satunya adalah kondisi penerbangan nasional yang tengah menurun.

Ditambahkan oleh Emil terkait dengan pemilihan bandara oleh konsumen, Pemprov Jabar selalu berupaya memaksimalkan dengan keterbatasan yang ada. Kami tidak tinggal diam. Tapi faktor ini yakni namanya hubungan dagang antara konsumen dan pelayanan, tentu keputusan ada dikonsumennya. Konsumen akan memilih mana yang mudah, mana yang nyaman.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu