(Beritadaerah – Garut) Kaum milenial memiliki peran penting dalam mempromosikan pariwisata. Wisatawan dari kalangan generasi milenial memiliki perilaku jauh berbeda dibanding generasi sebelumnya dan mengalami pertumbuhan yang tinggi. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak pemerintah daerah bersama-sama membangun destinasi digital untuk menjaring wisatawan milenial yang kini semakin mendominasi industri pariwisata. Hal tersebut disampaikan oleh Menpar meluncurkan Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang di objek wisata Situ Cangkuan, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin siang (2/9).
“Lebih dari 50 persen traveller yang datang ke Indonesia adalah milenial. Milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia. Who wins the future, wins the game. Ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0,” kata Menpar Arief Yahya dalam keterangan persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (2/9).
Menpar Arief Yahya didampingi Bupati Garut Rudy Gunawan dan Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah menjelaskan, saat ini terjadi perubahan perilaku wisatawan yang semakin digital di mana lebih dari 70 persen dari mereka melakukan ‘search and share’ melalui platform digital.
Menpar mengajak semua pihak untuk mengantisipasi perubahan perilaku wisatawan tersebut dengan memfasilitasi tersedianya objek pariwisata terbaik bagi kaum milenial. Pasar wisatawan milenial besar dan terus tumbuh serta pengaruhnya luar biasa.
Pariwisata Garut didukung oleh unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Untuk atraksi alam, Garut sejak lama dikenal sebagai Swiss van Java dengan pemandangan Gunung Papandayan. Selain itu Garut memiliki beragam atraksi seni budaya dan lokasi pemandian air panas.
Sedangkan amenitas, Garut memiliki tujuh tempat penginapan instagrammable yang menggabungkan floating cottage dengan suasana pegunungan dan pemandangan alam, misalnya Kampung Sumber Alam, Cipanas, Kampung Sampireun Resort & Spa, Kamojang Green Hotel & Resort, Sabda Alam Hotel & Resort, Danau Dariza Hotel & Resort, Bukit Alamanda Resort & Resto, dan Tirtagangga Hotel.
Unsur ketiga yakni aksesibilitas melalui jalan darat dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Garut sekitar 2 jam, sedangkan dari Bandara Wiriadinata Tasikmalaya ke Garut hanya 1 jam. Guna memperkuat aksesibilitas ke Garut, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada Januari 2019 telah mengaktifkan KA Pangandaran jalur Gambir-Banjar melewati stasiun Nagreg dan Cibatu Garut.
Kemenpar mengajak pemerintah daerah dan stakeholder pariwisata membangun fasilitas destinasi digital dalam wujud pasar wisata digital dengan menawarkan berbagai atraksi menarik yang dibutuhkan generasi milenal dalam berwisata. Beberapa di antaranya yaitu spot foto, kuliner unik, maupun atraksi wisata menarik (instagramable) untuk diunggah atau ‘diviralkan’ di media sosial.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu