(Beritadaerah – Ekonomi) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/8) sore, mengatakan bahwa dari sisi komposisi, saat ini konsumsi rumah tangga maupun dari belanja pemerintah masih sangat tinggi di kuartal kedua.
“Untuk eskpor tentu berkaitan dengan kondisi global dan kinerja ekspor kita masih jauh, namun dari sisi investasi tentu tentu kita berharap sesudah adanya siklus politik ini di kuartal kedua, maka kuartal ketiga akan mulai pick up,” kata Sri Mulyani. Karena itu, ia berharap pada investasi dan ekspor untuk ditingkatkan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Menurut Menkeu, beberapa indikator yang sebetulnya menunjukkan kemungkinan investasi akan pick up, seperti Penanaman Modal Asing (PMA) kita kuartal kedua sebetulnya sudah tumbuh di atas 9 persen.
“Saya masih cek disektor keuangan serta pertumbuhan kredit maupun belanja dari capital dari perusahaan-perusahaan. Sebetulnya mereka relatif cukup positif. Jadi mungkin nanti akan terekam di kuartal ketiga dan keempat untuk investasi ya,” terang Menkeu.
Sedangkan kalau dari komposisi versi Badan Pusat Statistik (BPS), dua hal yang kuat adalah konsumsi rumah tangga yang 5,17 dan belanja pemerintah.
“Itu semua konsisten dengan belanja APBN kita. Di semester kedua kita harap harusnya indikator investasi maupun ekspor yang bisa pick up, gitu ya,” pungkas Menkeu seraya berharap pada semester II tahun 2019 ini pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2 persen. Karena pertumbuhan ekonomi pada semester I-2019 mencapai 5,06 persen, atau melemah dibanding dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 5,17 persen.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani