(Beritadaerah – Ekonomi) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu jumlah wirausaha muda dalam sektor industri kreatif, salah satunya melalui inkubator pengembangan kewirausahaan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu (27/7), menjelaskan: “Kemenperin fokus dan aktif melaksanakan berbagai gelaran yang dapat memberikan ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif, di antaranya melalui kegiatan Creative Talk sebagai kick-off dari upaya pengembangan kewirausahaan program Creative Business Incubator (CBI) – Bali Creative Industry Center (BCIC)” .
Kemenperin terus mendukung acara inkubator pengembangan kewirausahaan, yang bertujuan sebagai ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, peningkatan motivasi berwirausaha, serta sosialisasi program CBI kriya dan fesyen yang dilakukan oleh BCIC.
“Indonesia adalah negara yang memiliki budaya yang sangat beragam. Hal ini merupakan modal yang sangat baik dalam pengembangan ekonomi kreatif. Sehingga tidak mengherankan jika potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat besar,” ungkapnya.
Creative Talk CBI diselenggarakan di Surabaya dengan melibatkan narasumber pelaku industri kreatif kriya dan fesyen, antara lain Founder Womanpreneur Community Irma Sustika, Founder Dus Duk Duk, Arif Susanto, dan Founder Luido Dzai Dzul yang merupakan peserta Creative Business Incubator – BCIC tahun 2018-2019. Juga para akademisi, seperti Kepala Program Studi S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya Erica Novianti Lukas dan Sekretaris Program S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya Isti Budhi Setiawati.
Data BPS Jawa Timur, nilai ekspor ekonomi kreatif pada 2016 menembus hingga USD19,98 miliar, naik 3,36% dari 2015 sebesar USD19,33 miliar.Kondisi itu menunjukkan bahwa potensi ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Timur cukup besar dan masih menjadi peluang besar untuk terus mendorong usaha tersebut sehingga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Jawa Timur.
“BCIC kami hadirkan sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konteks meet-share-collaborate, yang mana para pelaku bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” tuturnya.
Gati optimis, program CBI yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak 2015 akan terus mencetak wirausaha muda di sektor industri kreatif kriya dan fesyen. Melalui program CBI, para pelaku industri kreatif bidang kriya dan fesyen akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk scalling-up (pengembangan bisnis) dengan bentuk kegiatan program kelas belajar dan pendampingan.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani