Danau Toba Dapat Anggaran Rp 2,2 triliun, Menpar Minta Pemda Maksimalkan

(Beritadaerah – Sumatera) Dalam kunjungan kerjanya di Danau Toba, Sumatera Utara, Minggu (28/7), Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemimpin daerah di kawasan Danau Toba memaksimalkan anggaran pengembangan tambahan sebesar Rp 2,2 triliun yang diberikan pemerintah pusat di tahun 2020. Sehingga menjadikan kawasan Danau Toba semakin baik dan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) dengan jumlah besar untuk mendapatkan devisa bagi tanah air.

Hal tersebut disampaikan oleh Menpar dihadapan para kepala daerah sekitar Danau Toba dalam rangka persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Danau Toba, Sumatera Utara pada hari Senin (29/7). Turut hadir dalam pertemuan ini yakni Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, dan Kadispar Samosir Daulat Nainggolan sebagai perwakilan Bupati Samosir.

Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,4 triliun untuk empat destinasi ‘Super Prioritas’. Dari empat destinasi tersebut, Danau Toba mendapatkan kucuran Rp 2,2 triliun, terbesar dari tiga destinasi super prioritas lainnya yakni Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Dari pertama kali saya ke Danau Toba, muncul tagline ‘Bersatu Untuk Danau Toba’. Dan hingga saat ini tetap saya rasakan. Para Bupati saya harap bisa menangkap momentum perhatian yang diberikan Pak Presiden,” kata Menpar Arief Yahya dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (29/7).

Menpar menjelaskan, pengembangan kawasan Danau Toba didasarkan pada tiga faktor utama. Yakni atraksi, aksesibilitas dan amenitas (3A). Dari sisi atraksi, pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar kualifikasi sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGG).

Untuk aksesibilitas, Menpar mengatakan Bandara Silangit di Siborong-borong harus terus ditingkatkan. Yang dahulu hanya berkapasitas 100 ribu kunjungan per tahun, sekarang diminta agar kapasitas ditingkatkan menjadi 500 ribu per tahun. Target kunjungan wisman Danau Toba dan Provinsi Sumatra Utara, ditetapkan sebesar 1 juta Wisman. Pada tahun 2018 jumlah pengunjung Silangit sendiri sudah mencapai 420 ribu dan diproyeksikan segera tembus ke 500 ribu di tahun 2019.

Dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengemukakan, dari pengamatan yang didapatkannya di lapangan terkait pembangunan 10 destinasi wisata Bali Baru, terdapat beberapa masalah yang harus segera diselesaikan. Presiden berharap agar permasalahan tersebut dapat segera diatasi. Pada tahun 2019, Pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisman ke Indonesia. Berbagai strategi dan program terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman.

Handi Fu/Journalist/BD 
Editor: Handi Fu