(Beritadaerah – Ekonomi) Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah pejabat pemerintah menerima delegasi Hyunday Motors Group yang terdiri dipimpin oleh Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/7) pagi.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu adalah Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Sekretariat Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Sedangkan delegasi dari Hyundai Motors Group, hadir Executive Vice Chairman Hyundai Euisun Chung, President Hyundai Young Woon Kong, Executive Vice President Hyundai, Hong-Jae Park, dan Senior Vice President Youngtack Lee.
Menperin Hartarto usai pertemuan mengatakan kepada wartawan bahwa dalam pertemuan tersebut dibahas rencana investasi Hyundai di Indonesia, hingga masa depan teknologi di dunia otomotif. “Di dalamnya termasuk electric vehicle (kendaraan listrik), fuel cell vehicle, autonomous vehicle (kendaraan otonom), bahkan industri ini sedang mempertimbangkan flying vehicle. Jadi pembahasan seputar teknologi,” jelas Menperin.
Terkait dengan rencana investasi, Menperin Airlangga menjelaskan bahwa hal itu sedang dalam studi. Saat ini Hyundai sedang melakukan survei ntuk rencana kawasan pabrik di Indonesia dan permintaan terkait insentif fiskal. Besarnya nilai investasi juga masih dibicarakan, tergantung hasil pembahasan internal perusahaan otomotif Hyundai asal Korea Selatan ini.
Sedangkan respon Presiden Jokowi atas rencana Hyundai tersebut, menurut Menperin: “Presiden menanggapi secara positif terkait industri otomotif karena ini salah satu yang menjadi andalan untuk ekspor Indonesia ke depan”.
Hyundai menargetkan 40 persen dari produksi mereka di Indonesia nantinya akan diekspor. Sedangkan sisanya 60 persen untuk konsumsi pasar domestik. Namun ekspor ke Negara mana saja belum diputuskan.
Terkait pemberian insentif fiskal, Menperin Airlangga menjelaskan hal itu juga masih dalam taraf dibicarakan. Namun sebagaicatata, Indonesia sudah memiliki pengalaman perjanjian perdagangan dengan Korea, ASEAN-Korea, dan ASEAN-China, juga dengan India yang sedang dalam penjajakan.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani