Porang atau iles-iles atau umbi hutan di Jawa Timur (Foto: Kemkominfo)

Umbi Porang Jawa Timur Menjadi Komoditas Ekspor

(Beritadaerah – Jawa Timur) Komoditi umbi-umbian yang bernama Porang atau Iles-iles, atau ada yang menyebutnya sebagai umbi hutan, banyak dikembangkan oleh para petani di Jawa Timur. Manfaat porang ini selain untuk bahan kosmetik, juga dapat digunakan untuk bahan pengenyal makanan seperti nutrigel dan sosis.

Kini komoditas jenis porang ini dilirik untuk menjadi produk ekspor ke China, demikian penjelasan Sekretaris CV Jia Li, Stephanie Devina Tjendra,  usai peluncuran komoditi ekspor pertanian di Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Selasa (16/7/2019).

Ekspor komoditas porang ini cukup besar, dalam sebulan CV Jia Li mampu mengirim porang ke Cina sebanyak 25-26 ton dalam bentuk chip atau lembarantipis. Angka ini sebagaimana dijelaskan Devina, masih di bawah jumlah permintaan pasar ekspor. Sentra produksi porang di daerah Nganjuk, Ponorogo, dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa masih belum mampu menutup kebutuhan ekspor ke China ini.

Kondisi ini, menurut Devina, karena musim tanamnya yang lama. Setahun masa panen hanya sekali saja saat musim hujan. Umbi porang akan mencapai ukuran maksimal ketika penghujan.”Sekarang ini harga di pasar ekspor cukup bagus. Per kilogramnya mencapai USD 5,” imbuh Devina.

Data sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya, data ekspor porang chips dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2017 ada 4,3 ton ekspor porang chip senilai Rp 61 milliar dan di tahun 2018 ada 5,5 ton senilai Rp 77 milliar.

Sementara pada semester pertama tahun 2019 sudah ekspor porang chips sudah mencapai 3,7 ton dengan nilai Rp 51 milliar. Angka itu telah melebihi nilai ekspor di semester pertama 2018 yang mencapai Rp 40 milliar.

Sertifikasi yang dilakukan Karantina Surabaya setiap hari rata-rata mencapai 113 sertifikat dan semakin meningkat dengan dibukanya konter layanan khusus inline inspection di kantor utama Karantina Pertanian Surabaya selain di pelabuhan Tanjung Perak. Nilai ekspor Jatim di semester pertama 2019 mencapai Rp20,1 trilliun, meningkat pesat dibandingkan dengan semester pertama tahun 2018 sebesar Rp 14,08 trilliun.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani