Presiden Minta Pembangunan Infrastruktur di 4 Destinasi Pariwisata Selesai 2020

(Beritadaerah – Jakarta) Dalam Rapat Terbatas (Ratas) bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkomitmen membangun sinergi dengan berbagai pihak terkait untuk merampungkan pembangunan infrastruktur di empat destinasi wisata super prioritas hingga 2020.

Presiden meminta pembangunan infrastruktur dasar penunjang sektor pariwisata harus diselesaikan pada 2020, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai Ratas. Sebelumnya Presiden Joko Widodo menginstruksikan pengembangan infrastruktur 10 destinasi prioritas terutama di 4 destinasi super prioritas pariwisata seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo diselesaikan pada 2020.

“Yang diinginkan Presiden pada 2020 semua infrastruktur dan utilitas dasar seperti Atraksi, Akses, dan Amenitas (3A) harus selesai,” kata Arief Yahya dalam keterangan persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (15/7).

Menpar Arief mencontohkan, pada salah satu destinasi super prioritas yaitu Danau Toba. Dari sisi atraksi salah satu danau vulkanik terbesar di dunia itu harus mendapatkan sertifikat Unesco Global Geopark (UGG) pada 2019.

“Dalam framework, pengembangan destinasi itu selalu menggunakan konsep 3A jika ingin menjadi global player maka harus menggunakan global standar. Dengan masuknya geopark di Indonesia dalam daftar UGG, berarti meningkatkan promosi destinasi wisata bahkan hingga ke level dunia,” katanya.

Kedua dari sisi akses yaitu bandara Silangit pembangunannya harus selesai dan menjadi bandara Internasional. Sementara pembangunan jalan tol dari Kualanamu – Tebing Tinggi juga harus selesai pada 2020.

“Dari sisi Amenitas sudah ada investasi di Danau Toba sebesar Rp6 triliun yang nantinya akan dibangun salah satu contoh adalah pembangunan hotel. Pada 2020 harus sudah selesai dan sudah beroperasi,” kata Menpar Arief.

Menpar Arief jelaskan, dampaknya selain dapat mendongkrak jumlah wisatawan asing atau turis, juga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar obyek wisata serta pemerintah asli daerah dan pendapatan negara.

Pada saat Ratas, Presiden Jokowi bersama para Menteri Kabinet Kerja melihat permasalahan dalam hal tata ruang di daerah atau wilayah tujuan wisata. Ia berharap agar permasalahan itu dapat segera diatasi oleh jajarannya.

Ada enam hal yang ditekankan Presiden di 4 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang pertama terkait infrastruktur. Yang kedua, yang berkaitan dengan akses konektivitas menuju ke kawasan destinasi wisata.

Yang ketiga, Presiden Jokowi meminta agar fasilitas yang tersedia di lokasi wisata, Keempat berkaitan dengan sumber daya manusia disekitar destinasi wisata.

Kelima, terkait atraksi dan produk-produk yang ada di tempat wisata terkait dengan pasar, pasar seni kemudian budaya yang perlu ditampilkan. Terakhir, Presiden menekankan perlunya dilakukan promosi secara besar-besaran, secara integrasi sehingga betul-betul mendapatkan manfaat dan memberikan efek pertumbuhan pada ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.

Hadir dalam pertemuan Ratas tersebut masing-masing Gubernur dari Provinsi yang termasuk 10 Bali Baru diantaranya Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu