(Foto:Kemenkeu)

APBN 2020 Tampung Visi Misi dan Janji Presiden Terpilih

(Beritadaerah – Ekonomi) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore, menyatakan bahwa pemerintah telah mendesain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk mendukung program-program pembangunan tahun pertama RPJPM 2020-2024, termasuk menampung visi misi presiden terpilih dan juga prioritas serta janji kampanye.

Mengenai asumsi makro, Menkeu mengaku belum bisa menyampaikan sekarang, karena nanti akan terlihat di dalam Nota Keuangan yang akan disampaikan oleh Presiden bulan Agustus mendatang. “Kita akan mendesain untuk Nota Keuangan nanti adalah pertumbuhan pajaknya akan diupayakan cukup tinggi namun realistis dimana untuk PPH dan PPN akan didesain berdasarkan pertumbuhan ekonomi 5 tahun terakhir ini,” kata Menkeu.

Untuk 2020 nanti juga akan ada penyesuaian tarif cukai maupun untuk tambahan barang kena cukai baru, seperti plastik yang bisa meningkatkan dari sisi penerimaan tapi lebih diandalkan di dalam mengendalikan konsumsi.

Sementara terkait belanja pemerintah, Menkeu mengemukakan, pada tahun 2020 akan ada beberapa belanja yang merupakan janji dari Presiden. Pertama, untuk destinasi dari pariwisata akan mendapatkan prioritas dari sisi keseluruhan belanja yang menyangkut belanja infrastruktur, baik itu di tempat Menteri PUPR maupun Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata dan juga menteri yang lain yang terkait seperti BEKRAF dan menteri yang menyangkut dana desa di dalam rangka untuk memperbaiki kapasitas dari infrastruktur dasar.

Berikutnya  pada anggaran 2020 itu ada anggaran perluasan MRT (Mass Rapid Trans) Jakarta, yang akan menambah fase kedua yaitu Bundaran HI-Kampung Bandan.

Sedangkan untuk beberapa pos yang berhubungan dengan janji presiden, seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah akan ditambah jumlah beasiswa baru, dari saat sekitar 380 siswa akan ada tambahan baru sekitar 400.000 siswa, yang akan dijaga pada 4 tahun ke depan. Jadi totalnya nanti akan mencapai 780.000 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, sehingga anggarannya juga bertambah dari Rp4,8 triliun menjadi Rp7,6 triliun.

Selain itu, pemerintah juga akan mendesain lebih dari Rp10 triliun untuk Kartu Pra Kerja, yaitu satu juta melalui pelatihan digital dan satu juta untuk pelatihan reguler. Saat ini, lanjut Menkeu, desain programnya masih dibahas diantara menteri terkait di bawah koordinator Menko Perekonomian.

Untuk Kartu Sembako, SriMulyani akan me-redesain KartuSembako dari apa yang sekarang dikenal oleh masyarakat dari sisi Rastra. Alokasinya diperkirakan mencapai Rp 25,7 triliun, mencapai lebih dari 15,6 juta keluarga penerima manfaat.

“Jadi jumlah rumah tangganya maupun nanti dari sisi jumlah manfaat yang akan diberikan per keluarganya akan ditingkatkan pada tahun 2020,” terang Menkeu.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani