(Beritadaerah – Jakarta) Letaknya yang strategis dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia menjadikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Dampak dari hal tersebut memberikan berkat positif bagi perekonomian di Kepri. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani mengatakan prospek perekonomian Kepri sebanding dengan positifnya kunjungan wisman.
“Berdasarkan laporan Bank Indonesia Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2019 dilaporkan sangat positif,” kata Rizki di Jakarta dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (3/6).
Rizki menyampaikan bahwa tepatnya pariwisata Kepri tumbuh antara 4,9 persen hingga 5,3 persen year on year (yoy). Untuk pergerakan inflasinya diperkirakan berada pada angka 3,5 persen sampai 1 persen (yoy). Stabilitas harga tersebut tetap berada pada koridor nasional.
“Pariwisata di Kepri terus berkembang. Ada banyak value yang didapatkan dari aktivitas ini, khususnya ekonomi. Industri pariwisata dan masyarakat luas mendapatkan akses bagus secara ekonomi di sana. Kami optimistis, pergerakannya secara keseluruhan akan makin membaik di periode bulan berikutnya,” kata Rizki.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan optimalisasi pergerakan wisman terlihat dari 4 pintu masuk di Kepri. Wisman yang masuk melalui Batam sebanyak 69,54 persen atau sekitar 460.710 wisman. Sedangkan melalui Bintan mencapai 21,23 persen dengan pergerakan 142.671 wisman. Wisman yang datang melalui Tanjungpinang sebesar 5,67 persen atau 38.104 wisman, lalu 4,57 persen (30.692) masuk dari Karimun. Kehadiran wisatawan memberikan dampak positif bagi perekonomian seperti wisman melakukan transaksi untuk membeli kuliner, beragam cenderamata, dan lainnya.
Wisman Singapura masih mendominasi pergerakan wisman di Kepri sepanjang triwulan I yakni mencapai 310.367 orang. Diikuti Malaysia dengan 69.852 orang dan Tiongkok dengan 68.446 orang.
“Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga pergerakan wisman tetap positif di Kepri. Pergerakan dari wisatawan Singapura memang sangat bagus. Meski demikian, negara lain tetap memiliki potensi sama besar. Untuk itu branding besar diberikan merata. Kami yakin, pergerakan wisman di luar top 3 Kepri akan optimal hingga akhir tahun,” kata Dessy.
Kepri selama ini dianggap sebagai destinasi yang eksotis bagi wisman. Sebab, alam, budaya, dan “manmade” di Kepri sangat luar biasa. Penawaran dari wisata kuliner dan belanja juga menggiurkan. Dengan beragam kombinasi tersebut, tingkat okupansi hotel berada di kisaran 49-50 persen. Length of stay wisman mencapai 1,92 hari.
Provinsi Kepri memiliki sejumlah destinasi wisata andalan seperti Jembatan Barelang di Pulau Batam, Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Pantai Sisi dan Batu Sindu di Pulau Natuna, Pantai Trikora di Pulau Bintan dan lainnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Maret 2019, wisman yang berkunjung ke Kepri mengalami kenaikan hingga 12,57 persen. Angka riilnya adalah 672.177 orang. Pada periode sama tahun sebelumnya, pergerakan wisman berkisar 597.107 orang.
Kemenpar menargetkan 20 juta kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2019 dan Kepri menjadi salah satu gerbang masuknya kunjungan wisman tertinggi di Indonesia.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu