(Beritadaerah – Nasional) Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, menyatakan bahwa hingga Senin (3/6) atau H-2 jelang Lebaran, tidak terjadi kondisi puncak mudik yang ekstrem seperti pada tahun-tahun sebelumnnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak.
“Sesuai prediksi, memang terjadi peningkatan arus penumpang maupun kendaraan di banding hari-hari normal di pelabuhan penyeberangan Merak. Namun kondisinya tetap terkendali, hingga saat ini tidak ada puncak yang ekstrem yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu,” kata Djoko Santoso.
Meskipun ada masukan bahwa penggunaan uang elektronik menyebabkan timbulnya antrian, Sesjen Djoko mengatakan bahwa perubahan tersebut membutuhkan proses, sehingga nantinya masyarakat akan menjadi terbiasa.
Bagaimanapun penerapan sistem uang elektronik ini diyakini akan meningkatkan efisiensi bagi pengguna jasa dan meningkatkan efektifitas pelayanan.
Sesjen Djoko mengatakan, pihaknya mendengarkan keluhan dari masyarakat yang diharapkan akan menjadikan satu bahan perbaikan kedepannya. Hal yang perlu disampaikan kepada masyarakat, supaya melakukan persiapan saldo uang elektronik dan bersabar menunggu antrian, karena sistem ini nantinya akan meningkatkan efisiensi pengguna jasa dan efektifitas pelayanan.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia, Ferry, hingga Minggu (2/6) malam, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni. Tercatat 556.727 pemudik, atau sudah 69,4 persen dari total 803 ribu orang pada periode mudik tahun lalu yang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera sejak H-7.
“Ada peningkatan dan sudah sekitar 60 persen dari prediksi yang kita lakukan yang sudah menyeberang, tetapi masih ada saudara kita yang akan menyeberang sampai 1 syawal atau rabu mendatang, jadi masih ada 40 persen yang harus kita fasilitasi,” demikian penjelasan Sesjen Djoko.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani