(Beritadaerah – Nasional) Taksi listrik pertama di Indonesia kini sudah hadir di area Kedatangan di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ini merupakan inisiasi PT Angkasa Pura II (persero) bersama satu perusahaan taksi swasta yakni Blue Bird, yang memberikan layanan kendaraan listrik untuk para pelanggan dan masyarakat.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa beroperasinya taksi listrik Blue Bird ini semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta, dan sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta.
Awaluddin mengemukakan saat ini Terminal 3 telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System, di mana teknologi ini menjaga agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.
Sistem lainnya adalah rain water system yang bisa memanfaatkan air hujan untuk digunakan sebagai air bersih. Terminal 3 juga memiliki teknologi recycle water system yang mampu mengolah air toilet untuk kembali menjadi air toilet sehingga dapat menghemat penggunaan air.
“Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi, khususnya di sektor transportasi publik,” ujar Awaluddin, Rabu (29/5).
“Kerjasama antara Angkasa Pura II dan Blue Bird dalam menghadirkan taksi listrik ini diharapkan dapat menjadi stimulus agar konsep eco airport dapat menyentuh lebih luas lagi ke sektor lainnya di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Awaluddin.
Sedangkan menurut Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo, kerja sama dengan Angkasa Pura dapat terealisasikan seiring kesamaan visi antara kedua perusahaan dalam mendukung kelestarian lingkungan yang dimulai dari langkah kecil. Diharapkan armada taksi listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta mendukung implementasi yang dilakukan Angkasa Pura II dalam menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Eco Airport.
Menurut rencana, Bluebird akan mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga 2020, dimana perusahaan akan mampu menghilangkan 434,095 kg emisi CO2, atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter. Ke depannya, dengan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode 2020 – 2025 akan mampu menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2, atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani