(Photo: Maruli/BD)

Habibie Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Jokowi Menjadi Presiden

(Berita Daerah-Pilpres 2019) Sore hari ini, Jumat (24/5/2019) pukul 15.30 di Istana Merdeka, Presiden RI ke-3 BJ Habibie bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengucapkan selamat kepada bapak Presiden bahwa rakyat telah menentukan pilihannya agar karyanya bisa berkelanjutan dan juga diamanahkan pada generasi penerus, demikian perkataannya mengawali konferensi pers sore ini. Habibie menyatakan bahwa Presiden Jokowi adalah ujung tombak dari generasi penerus. Dalam hal ini kita sepakat juga bahwa mengenai persatuan dan kesatuan Indonesia dan stabilitas dan proses pemerataan dan masa depan bangsa ini, tidak bisa ditawar, itu kartu mati. Dan siapa saja yang nanti akan memimpin bangsa ini dan sedang memimpin, dia tidak memimpin pemilihnya saja, tapi seluruh bangsa ini. Kita tidak dibenarkan, pemilihan presiden 5 tahun sekali, apa kita mengambil risiko menghambat pembangunan, mengambil risiko kita bisa diadu domba, pecah dan sebagainya. Tidak ada itu. Kalau disamakan kondisinya dengan tahun 1998, ini tidak benar, demikian disampaikan BJ Habibie.

Habibie juga menjelaskan bahwa dia kenal tiga generasi. Generasi 45 yang jiwanya penting dan menjadikan kita begini, dan generasi peralihan adalah saya. Peralihan itu definisinya kerjasama dengan generasi 45 dan kerjasama dengan generasi penerus. Anda ini adalah anak dan cucu intelektual semua. Kalau mau anggap saya berhasil, anda juga harus lebih hebat dari saya. Itu tolok ukurnya.

“Jadi di dalam hal ini kita pertama kalinya memiliki seorang presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Yang pertama kali dipilih langsung adalah pak SBY, yang lain masih melalui oleh MPR. Dalam hal ini SBY masih generasi peralihan seperti saya. Tapi yang benar seperti anda, kalau anda jadi presiden tentu tidak memihak yang memilih anda saja kan. Semua dan kita tidak mengenal SARA”, menurut BJ Habibie.

“Saya rasa itu yang penting dan saya ucapkan selamat sama bapak Presiden, semoga beliau dapat melanjutkan program sesuai rencana dan kita semua membantu supaya terlaksana. Nanti pada Pemilu 5 tahun lagi, setiap orang boleh, tapi ngapain kita hilang waktu dan duit. Dan ada risiko tinggi, hanya memperjuangkan kepentingan mungkin seseorang atau satu group. No way. Tidak ada.”, BJ Habibie menambahkan.

Pada akhir dari konferensi persnya, ketika menanggai pertanyaan wartawan, Habibie memberi nasehat bahwa semua itu saya anggap sebagai anak dan cucu intelektual dan semuanya harus lebih baik, kalian lebih baik dari generasi Habibie. Jaga Indonesia, semuanya harus satu gelombang, demikian dia sampaikan pesannya ketika mengakhiri konferensi pers sore ini.