(Beritadaerah – Nasional) Pertemuan antar dua negara Indonesia dan Suriname menghasilkan kesepakatan untuk peningkatan kerjasama antar dua negara, khususnya dalam bidang ekonomi. Dari keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa (21/5) ini adalah kunjungan kerja penuh pertama Menteri Luar Negeri Indonesia ke Suriname dalam 26 tahun terakhir ini. Ada hubungan sejarah budaya yang khusus dengan Suriname, bahkan suku bangsa dan bahasa Jawa merupakan salah satu suku bangsa dan bahasa yang hidup di Suriname. Sehingga ini merupakan modal bagi kedua negara dalam memperkokoh hubungan bilateralnya.
Beberapa area kerja sama ekonomi yang diperkuat antara lain pembangunan infrastruktur, pertambangan, energi, pengembangan perbankan Syariah, dan peternakan, khususnya inseminasi buatan. Area kerja sama yang menjadi peluang bagi delegasi bisnis Indonesia ketika berkunjung ke Suriname bulan Maret kemarin adalah di bidang pertambangan emas, pembangunan perkotaan, pembangunan solar panel untuk perumahan. Menlu mengatakan bahwa Indonesia tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Suriname, juga memiliki komitmen untuk membantu Suriname mengembangkan perbankan Syariah. Dalam hal ini Bank Mandiri Syariah telah mendukung juga dalam peningkatan kapasitas di bidang risk management dan accounting syariah.
Selain bidang ekonomi, kerjasama yang dilakukan adalah di bidang pengembangan Pusat Pelatihan Diplomatik Suriname. Selama kunjungan, telah ditandatangani perjanjian bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor biasa. Perjanjian ini merupakan satu-satunya yang mencakup para pemegang paspor diplomatik, dinas, dan paspor biasa dalam satu perjanjian.