Ilustrasi : Danau Kelimuti atau yang populer disebut Danau Tiga Warna di Kabupaten Ende, NTT (Photo : Kemenpar)

Mengenang Pancasila Lewat Festival Parade Pesona Kebangsaan di Ende, NTT

(Beritadaerah – NTT) Setiap tanggal 1 Juni, rakyat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Dalam rangka tersebut, Kabupaten Ende menggelar festival kebangsaan. Festival tersebut dinamakan Festival Parade Pesona Kebangsaan (FPPK) yang akan digelar pada 29 Mei – 1 Juni di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival ini menjadi momentum untuk mengenang Ende sebagai kota sejarah lahirnya nilai-nilai Pancasila.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memasukan festival ini dalam top 100 kalender pariwisata nasional (COE). Kemenpar melakukan kerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende.

FPPK bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani di Jakarta, Senin (20/5).

“Selain mempromosikan destinasi wisata di wilayah itu, FPPK juga untuk menilik jejak sejarah Bung Karno dan memperkuat citra kota Ende sebagai kota lahirnya Pancasila,” kata Ricky dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin malam (20/5).

Lebih lanjut, Ricky menjelaskan, FPPK juga mempromosikan produk unggulan daerah kepada buyer dan investor dalam dan luar negeri. Sehingga diharapkan dapat mendorong minat investor untuk merealisasikan investasinya di Kabupaten Ende.

”Kita ingin mewariskan dan mempertahankan nilai sosial budaya, adat istiadat yang telah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara dan Tanah Air Indonesia,” katanya.

FPPK tahun ini akan diisi oleh berbagai kegiatan menarik seperti Lomba Etnik Fashion, Pagelaran Budaya Nusantara, Pelayaran Nusantara, Parade Darat, dan Festival Kopi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Hal yang tak kalah menarik, akan ada Ende Culture Expo yang menampilkan kerajinan tangan (souvenir) berupa tenun ikat, busana, dompet, tas, kipas, topi, dasi, asbak rokok, tempat tissue, alas gelas, hiasan dinding, dan lain-lain, yang dibuat dari bahan lokal setempat dengan harga terjangkau.

Melihat ke belakang, hampir semua literatur sejarah menyebutkan bahwa Pancasila lahir di Ende. Hal ini merupakan buah perenungan Soekarno atau Bung Karno saat masa pembuangannya selama empat tahun, sejak tahun 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938 di Ende, NTT.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu