(Beritadaerah – Tegal) Bantuan Pangan Non Tunai berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 6,4 persen selama lima tahun terakhir. Sebelumnya prevelansi stunting sebesar 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018. Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas Kasubdit Informasi Komunikasi Sosial, Dit IKPMK Ditjen IKP Kemenkominfo, Sarjono pada saat Forum Sosialisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam rangkan Prevelansi Stunting, Jumat (05/04) di Gedung Adipura Kompleks Balaikota Tegal.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunkasi Publik, Sarjono mengatakan penurunan angka kemiskinan berkorelasi dengan penurunan prevelansi Stunting. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, kata Sarjono, kasus stunting mengalami penurunan sebesar 6,4 persen selama 5 tahun. “Ini tentunya pencapaian yang menggembirakan karena menyelamatkan jutaan anak Indonesia dari lingkaran kemiskinan,” kata Sarjono.
Menurut Sarjono, pemerintah terus bekerja keras memastikan jutaan balita untuk mendapatkan hak pertumbuhan yang layak yakni mendapatkan gizi yang seimbang. Dikatakan Sarjono, inilah salah satu capaian pemerintah saat ini, dalam pengentasan kemiskinan.
“Program BPNT atau pemberian uang non tunai kepada keluarga penerima manfaat dengan tujuan untuk mengurangi angka dan memutus angka kemiskinan. Meningkatkan kualitas SDM, mengubah perilaku yang kurang mendukung serta meningkatkan kesejahteraan kelompok paling miskin sehingga stunting dapat ditekan,” imbuh Sarjono.
Pj. Sekda Kota Tegal Praptomo WR mewakili Walikota Tegal H Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M menyampaikan bahwa komitmen pemerintah yang besar dalam mengurangi kemiskinan merupakan strategi pemerintah untuk menghasilkan pertumbuhan yang inklusif. “Pertumbuhan yang inklusif, yang berarti pertumbuhan untuk semua secara adil dan merata yang akhirnya terjadi perubahan sikap dan perilaku bagi keluarga penerima manfaat bantuan sosial pada kemandirian dan peningkatan produktivitas secara ekonomi,” kata Walikota.
Sementara itu, hadir pada forum tersebut Assisten III Setda Kota Tegal Subagyo, S.IP Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal dr. Roro Kusnabillah Erfa beserta jajarannya, Kepala OPD, TKSK, Pendamping PKH dan KMP. Sedangkan sebagai narasumber Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Imelda leiwakabessy, Asisten Deputi Kompensasi Sosial Kemenko PMK Herbin Manuhuruk dan Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Primawati Indraswari.
Source : jatengprov