(Beritadaerah – Pilpres) – Dalam segmen kedua tentang Ideologi, disampaikan pertanyaan dari panelis, bahwa Ideologi berfungsi menjembatani antara semangat para pendiri bangsa dan generasi sekarang dan juga mempertemukan keyakinan yang berbeda dan kelompok yang berbeda agar menjadi dasar bagi bangsa untuk bertindak bersama
Pertanyaannya adalah bagaimana menanamkan dan menumbuhkan nilai Pancasila kepada penerus, tidak dengan pendekatan indoktrinasi agar lebih mudah diaktualisasikan?
Capres 01 Jokowi mendapat kesempatan pertama, dengan memulai penjelasannya bahwa Pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa dari berbagai suku, agama, ras golongan, daerah, organisasi.
Lalu Jokowi dengan tegas menyatakan: “Sejarah dirumuskannya Pancasila harus diberikan kepada pendidikan anak-anak, sejak dari TK, PAUD, SD, SMP, SMU, SMK, S2, S3.”
Kemudian Jokowi memberikan penekanan yang paling penting bukan bagaimana memberikan pendidikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa bernegara, tetapi: “Anak harus diberi tahu bagaimana bertoleransi dengan 714 suku, berkawan sebangsa setanah air, dengan 1100 bahasa daerah yang berbeda-beda.” Ditekankan bagaimana kita bertolerasi dengan yang berbeda agama.
Menurut Jokowi, kehidupan sehari-hari seperti itulah yang ingin kita terus lakukan. Dan ditekankan Jokowi: “Ini harus ‘kekinian’ bukan indoktrinasi lagi. Harus terkini, bisa dilakukan lewat visual-visual, baik yang ada di Facebook, yang ada di Instagram, baik yang ada di Twitter.” Itu diperlukan, menurut Jokowi, agar Pancasila bisa tersambung ke generasi penerus.