(Beritadaerah – Pilres 2019) Pada acara “Launching Millennial Ketuk Pintu” hari Minggu, 17 Maret 2019, yang diadakan oleh KitaSatu dan dilaksanakan di The Pallas. SCBD, Fairground 14 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53. Jakarta, Erick Thohir hadir untuk memberikan kata sambutan. Walaupun sebentar, namun kata sambutan Erick Thohir menjadi suatu semangat baru bagi para Millennial.
Erick Thohir berkata “Saya rasa ketika Milennial harus bergerak, ada kepedulian terhadap politik saya rasa bagus. Karena suka atau tidak suka kan kalau kita melihat dari kehidupan bermasyarakat peran pemerintah, keberadaan pemerintah itu sangat penting. Kalau kita berusaha membuka cafe tidak mungkin org datang ke cafe tersebut kalau tidak ada jalan yang dibangun pemerintah. Apalagi kalau kita lihat sekarang banyak sekali kebijakan pemerintah yang sangat positif untuk millennial”.
Benar bahwa apa yang dibangun pemerintah adalah untuk kepentingan generasi yang akan datang. Erick Thohir menjelaskan bahwa nanti wifi gratis dimana-mana, koneksi palapa ring dengan fiber optik. Ini adalah salah satu yang mempermudah usaha untuk generasi muda ke depan.
Program Millennial Ketuk Pintu ini sangat bagus, dimana tidak lain untuk para millennial harus menyuarakan hak politiknya. Bagi Erick Thohir hal ini penting, kenapa? Sebab Millennial merupakan ujung tombak daripada pembangunan bangsa Indonesia ke depan.
Erick Thohir mengingatkan tentang Brazil. Kalau dulu kita ingat ada istilah BRICS dimana salah satunya negara Brazil. Brazil diasumsikan menjadi negara yang ekonominya yang sangat kuat. Tetapi ketika kondisi ekonominya _ bergerak meningkat_ , generasi muda Brazil tidak bergerak, sekarang Brazil ekonominya terus menurun.
Yang tadinya diprediksi ranking 5 sekarang ranking 9. Indonesia tahun 2045 berpotensi menjadi ranking 4 besar dunia, tetapi jikalau generasi muda tidak membangun, itu hanya sebuah mimpi. Kenapa gerakan ini sangat positif, karena kita ingin millennial mengerti politik dalam arti yang positif.
Herwantoro/Journalist/BD
Editor : Emy Trimahanani