Ketenagakerjaan: Ma’ruf Amin Kembangkan Daya Saing Tenaga Kerja, Sandiaga Uno Angkat OK Oce

(Beritadaerah – Pilpres 2019) Pertanyaan selanjutnya dari panelis dalam debat Cawapres Pilpres 2019 yakni di bidang ketenagakerjaan adalah Sumber daya tenaga kerja kita baik di dalam maupun luar negeri masih bertumpu pada pengembangan keterampilan dan belum menyentuh pada pengembangan manusia, sehingga mempengaruhi daya saing, tingkat adaptasi, link and match, dan rentan terhadap ketidakadilan, apalagi revolusi industry 4.0 meningkatkan dehumanisasi tenaga kerja. Bagaimana strategi memperkuat kualitas tenaga kerja yang mumpuni dan humanis?

Ma’ruf Amin dalam sesi ketenagakerjaan menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dimulai dari upaya pendidikan. Dijelaskannya: “Pendidikan akan kita revitalisasi, baik SMK, Politeknik, akademi-akademi, akan kita kerjasamakan pada kelompok Dudi -dunia usaha dan dunia industry- supaya ada relevansi di antara keduanya.“

Terkait pelatihan, kembali Ma’ruf memastikan komitmennya dengan menyatakan: “Kami juga akan terus mengembangkan latihan-latihan, kursus-kursus melalui BLK -Balai Latihan Kerja- melalui BUMN dan juga kursus-kursus yang bisa diaplikasi dengan digital, baik kursus yang sifatnya kepintaran, kecakapan maupun kebugaran, dengan demikian maka tenaga kerja kita akan bersaing.”

Dengan lancar, Amin meyakinkan lagi akan melakukan sertifikasi serta upaya-upaya pelatihan untuk skilling, up-skilling maupun reskilling. “Dengan demikian maka tenaga kerja akan bisa bersaing di luar negeri,” tegasnya.

Di samping itu, Cawapres 01 ini disebutkan akan melakukan perlindungan kepada tenaga kerja kita di luar negeri karena UU kita sekarang yang terakhir telah bergeser dari upaya penempatan kepada upaya perlindungan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Calon Wakil Presiden 02 menyatakan rumah siap kerja yang baru saja diluncurkan oleh Prabowo-Sandi menawarkan untuk anak muda menjadi link and match, karena sangat ironis siswa-siswa SMK sekarang ini mendominasi jumlah pengangguran kita.

Menurut Sandi 61% dari pengangguran kita adalah angkatan muda. Mereka masuk SMK karena ingin cepat dapat kerja tapi justru mereka susah mencari lapangan pekerjaan. Oleh karena itu dengan launching rumah siap kerja untuk anak muda one stop service akan meningkatkan keterampilan mereka, dan match apa yang dibutuhkan penyedia lapangan kerja.

Sandi menambahkan perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN akan diberikan insentif agar mereka menawarkan program magang kepada para anak-anak muda yang datang. Di rumah siap kerja akan dihadirkan di tiap kecamatan sampai ke tingkat desa. Mereka akan mendapatkan keterampilan yang sesuai yang dibutuhkan oleh revolusi industri 4.0.

“Prabowo-Sandi yakin akan mengikis jumlah pengangguran di usia muda sebanyak 2 juta dalam lima tahun memerintah”, ujar Sandi dalam debat Cawapres Pilpres 2019 di The Sultan Hotel, Jakarta, Minggu (17/3).

Menanggapi pernyataan Ma’aruf Amin, Sandi mempertanyakan bagaimana Indonesia bisa masuk menjadi ekonomi nomor 7 besar di dunia di tahun 2030 2035 jika anak-anak mudanya tidak bisa diberikan pekerjaan yang layak? Menurutnya yang dibutuhkan untuk masa depan anak-anak muda adalah kesempatan kerja. Oleh karena itu rumah siap kerja untuk anak muda sebagai pelayanan terpadu satu pintu mereka mungkin bisa diarahkan menjadi wirausaha seandainya mereka menjadi wirausaha program Ok Oce.

Menurut Calon Wakil Presiden 02 ini, di Jakarta Ok Oce sudah bisa menurunkan pengangguran sebanyak 20.000 di tahun 2018. “Kami yakin dengan pendidikan di rumah siap kerja bukan hanya meningkatkan keterampilan tapi membuka peluang karena seorang pengangguran itu tidak butuh belas kasihan yang dibutuhkan adalah peluang”, katanya.

Fadjar AD/Journalist/BD
Editor : Handi Fu