Jokowikan Jakarta 2019

(Beritadaerah-Kolom)Deklarasi Alumni Menteng 64 untuk Jokowi dikumandangkan pagi ini 3 Februari 2019. Deklarasi ini adalah bentuk semangat dari Alumni SMA Kanisius untuk memenangkan Jakarta bagi Jokowi, misi mereka jelas tertuang pada tagline yang mereka pancangkan “Jokowikan Jakarta.” Sejak pukul 7 pagi mereka sudah berkumpul dengan semangatnya, dengan seragam putih para kanisian ini bersemangat memenangkan Jokowi di TPS-TPS masing-masing di seluruh Jakarta. Tokoh seperti Wimar Witoelar adalah kanisian yang sudah sejak pagi hari menunggu kedatangan yang lainnya. Menyusul Akbar Tanjung, Ginanjar, Airlangga Hartarto, Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan banyak tokoh lainnya.

 

Ditanya oleh bagaimana pendapatnya tentang Jokowi, Akbar Tanjung alumni kanisius dan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berpendapat Jokowi telah memiliki kepemimpinan yang cukup dari bawah, dan keindonesiaannya tidak diragukan lagi, religious dan memiliki moto yang jelas kerja, kerja, kerja.

 

Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita sejak 2014 dia memilih Jokowi, bahkan waktu calon gubernur DKI, Jokowi datang kepadanya. Ginandjar mendukung Jokowi karena ketulusannya, ini terbukti setelah lima tahun kepemimpinan Jokowi. Jokowi mengatasi banyak masalah bangsa, banyak kemajuan sudah dicapai dan membangun NKRI yang Pancasila. Pandangan Ginandjar masyarakat di luar negeri melihat Jokowi lebih positif daripada masyarakat Indonesia melihat.

 

Wimar Witoelar alumni Kanisius mengatakan supaya jangan kita mengikuti hoaks kita akan gagal. Indonesia kuat karena keragaman dan Jokowi yang plural dapat mengayomi keragaman ini.

 

Airlangga Hartarto Ketua Umum Golkar dalam alumni Kanisisu mengatakan Jokowi adalah pribadi yang sederhana, bersih, jujur tidak punya conflict of interest. Jokowi juga Indonesia Centris, dibawah kepemimpinannya tingkat kemiskinan single digit terendah dicapainya, menurunkan unemployment dibawah 10 persen dan Presiden yang telah berhasil membangun jalan tol hingga 1.000 kilometer. Kedepan tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara ke tujuh termaju di dunia. Meningat bonus demografi yang sangat besar maka tahun yang akan datang setelah infrastruktur akan terfokus pada pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai visi negara kesejahteraan pada tahun 2045, Indonesia menjadi negara maju nomor empat di dunia.

 

Buat Agus Gumiwang Kartasasmita mengapa ia memilih pak Jokowi? Karena Jokowi orang baik, dia memikirkan orang-orang miskin. Jokowi mampu membuat kebijakan membantu orang miskin. Menurunkan BPS Gini Ratio 2018 adalah sebesar 0,389, dan menurunkan tingkat kemiskinan. Bukti bahwa komitment Jokowi mengurangi kemiskinan sangat tinggi.

 

Program kementrian sosial banyak membantu melalui PKH. Target 2019 angka kemiskinan 9% dan menurunkan angka gini ratio, komitment itu harus dijaga dan diteruskan. KPM (Keluarga Penerima Manfaat), mula-mula 2,6 juta dan 2018 menjadi 10 juta.

 

Sebuah peningkatan yang tak pernah berhenti diusahakan oleh Jokowi sejak hari pertama masa dia menjabat hingga tahun 2019, terus dilakukan usaha mengurangi kemiskinan.

 

Begitulah pendapat beberapa tokoh, mengapa mereka memilih Jokowi, keindonesiaan Jokowi, keragaman yang dia miliki, hidupnya yang religius, kepribadiannya yang sederhana, tulus, dan prestasinya dalam memimpin Indonesia, serta komimentnya bagi rakyat membuat Jokowi menjadi pilihan yang tepat untuk kembali memimpin Indonesia.