Menperin Airlangga Paparkan Making Indonesia 4.0 di Indonesia Pavilion

(Beritadaerah – Nasional) Di tengah perhelatan World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 di  Davos, Swiss, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan Indonesia Economic Outlook, tepat di hari pembukaan Indonesia Pavilion. Sesi presentasi  Indonesia Economic Outlook ini mengusung tema Making Indonesia 4.0 sebagai respons atas perkembangan industri kini yang dipengaruhi oleh fenomena ‘globalisasi’ dunia.

Selama tahun 2015-2018, Indonesia menikmati pertumbuhan pesat di lima sektor manufaktur utamanya : kuliner, elektronik, otomotif, bahan kimia dan tekstil & pakaian. Diperkirakan, pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Secara keseluruhan, Indonesia menorehkan prestasi pertumbuhan rata-rata 4.87 persen, sementara pertumbuhan manufaktur mencapai nilai 2.555,8 triliun rupiah. Di tatanan global, Indonesia meraih peringkat ke-5 dalam daftar World Rank of Manufacturing Value Added dengan raihan 20.5 persen.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5.3 persen tahun 2019, sementara sektor manufaktur diprediksi menjadi penggerak perekonomian Indonesia melalui peningkatan produktivitas, investasi dan ekspor.  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan sejumlah arahan kebijakan untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi di negara ini.

Dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Rabu (23/1), Menperin Airlangga menyampaikan ada tiga arahan kebijakan yang dirancang untuk 2020-2024. Yang pertama mencakup peningkatan produktivitas, kedua peningkatan daya saing ekspor manufaktur, dan yang ketiga penguatan strategi industri migas.

Dilaksanakan dibawah kampanye Making Indonesia 4.0, Menperin meyakini inisiatif ini dapat mendongkrak PDB secara umum, kontribusi menufaktur dan kesempatan kerja. Target yang ingin diraih adalah pertumbuhan PDB sebesar 1 sampai 2 persen p.a. dan membuka lebih dari 10 juta lapangan kerja tambahan serta lebih dari 25 persen kontribusi PDB sektor manufaktur. Semua ini akan tercapai pada tahun 2030.

Sebagai informasi pada November 2018, Presiden Jokowi telah meluncurkan peta jalan Indonesia untuk menerapkan revolusi industri 4.0. Peta yang diberi nama Making Indonesia 4.0, memberikan arah bagi pergerakan industri nasional di masa depan. Peta jalan Making Indonesia 4.0 itu ditetapkan oleh Presiden sebagai salah satu agenda nasional Indonesia. Sebagai koordinator program tersebut adalah Kementerian Perindustrian.

Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap generasi muda untuk Revolusi 4.0 melalui pendidikan vokasi, politeknik, dan balai latihan kerja. Dukungan itu melalui pemanfaatan teknologi di semua sektor.

Source : Kominfo