Maskapai VietJet Air Membuka Rute ke Bali pada Mei 2019

(Beritadaerah – Nasional) Salah kunci untuk menarik dan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia adalah kemudahan akses. Hal ini menjadi perhatian khusus dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mencapai target 20 juta kunjungan wisman pada tahun 2019. Dalam event ASEAN Tourism Forum (ATF) 2019 yang berlangsung di Ha Long Bay City, Vietnam, Sabtu (19/1), dilakukan pertemuan antara Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya dengan Managing Director VietJet Air Mr. Do Xuan Quang.

Dalam pertemuan tersebut, maskapai penerbangan asal Vietnam yang berbasis biaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC), VietJet Air akan membuka rute baru ke Indonesia mulai triwulan kedua 2019 yakni pada bulan Mei dengan rute Ho Chi Minh – Denpasar Bali dengan durasi 3,5 jam. Dilanjutkan dengan rute Ho Chi Minh – Jakarta yang dimulai pada akhir 2019. Saat ini VietJet Air sudah membuka rute di 35 kota di Tiongkok, yang berangkat dari Vietnam.

“Saya pastikan bulan Mei 2019 akan terbang ke Denpasar, Bali. Semua persiapan sudah kami lakukan. Enam bulan pertama, kami akan terbang 4 kali seminggu, selanjutnya akan menjadi daily atau 7 kali seminggu,” kata Mr. Do Xuan Quang.

VietJet Air akan menggunakan pesawat Airbus 321 terbaru dengan kapasitas 226 penumpang. Untuk itu pihak VietJet Air gencar melakukan promosi setelah tahun baru Imlek, atau akhir Januari hingga awal Februari mendatang. Penjualan tiket secara umum akan dimulai pada Maret 2019.

Dalam siaran pers yang diterima oleh Beritadaerah.co.id, Sabtu (19/1), Menpar Arief Yahya mengatakan, pada 2018, pariwisata Vietnam tumbuh paling cepat dengan angka 21 persen, sedangkan Indonesia masih di angka pertumbuhan 14 persen. Tahun 2017, Vietnam juga meningkat dengan pertumbuhan 30 persen, Indonesia masih di angka pertumbuhan 22 persen. Kuncinya ada di deregulasi dan penerapan teknologi, dalam hal ini digital technology, ungkap Menpar.

“Saya biasa menggunakan rumus 3A, Atraksi, Akses, Amenitas dalam mengembangkan destinasi. Dengan target 20 juta wisman di 2019, maka akses menuju ke tanah air harus dibuat lebih lebar, lebih luas, dan lebih mudah,” ujar Arief Yahya.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi mengatakan sebagai bentuk komitmen kami, untuk mendorong Pariwisata Indonesia, dari originasi Vietnam, maka KBRI Hanoi pun akan ikut menyebarluaskan informasi ini. Menurut dia, pembukaan rute tersebut menjadi fokus dan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan maupun investasi bilateral kedua negara. Pariwisata Vietnam, lanjutnya, telah berkembang pesat, termasuk pembangunan destinasinya.

Hadir juga dalam pertemuan ini Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi, Samsriyono Nugroho.

Source : Kemenpar