Visi Pembangunan Kota Bekasi 2018-2023 adalah menjadikan Bekasi Kota Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan. Mimpi ini adalah mimpi yang dimiliki hampir semua kota di Indonesia. Bagaimanakah Bekasi akan mewujudkannya? Berikut adalah perencanaan Bekasi untuk lima tahun mendatang, yang dibuat oleh Bappeda Bekasi.
Tahun yang akan datang 2019 Bekasi akan melakukan penguatan kelembagaan dan peningkatan tata kelola pembangunan dengan fokus prioritas pada tata kelola: Pendayagunaan IT, Pemerintahan, Ekonomi Kota, PSU Kota, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Layanan Sosial, Kebijakan dan Perencanaan.
Tahun 2020 Bekasi bertekad melakukan pemantapan ketersediaan dan pembangunan prasarana – sarana kota dengan prioritas pada: prasarana transportasi, sarana ekonomi, pekerjaan umum, teknologi informasi dan komunikasi, sosial, prasarana sarana lainnya serta integrasi PSU.
Tahun 2021 Bekasi fokus pada peningkatan kesejahateraan masyarakat dan kapasitas pelaku ekonomi dimana prioritasnya adalah: perwujudan masyarakat cerdas, sehat, berahlak mulia, kapasitas pelaku ekonomi lokal, wirausaha baru, peningkatan kapasitas pasar domestik, peningkatan kerjasama perdagangan internasional, insentif pelaku usaha baru, dan kohesi sosial.
Tahun 2022 Bekasi berusaha meningkatkan nilai tambah dan daya saing perekonomian melalui pembangunan industri kreatif, yang berfokus pada: penguatan rantai nilai komoditas ekonomi kreatif, penguatan komunitas ekonomi kreatif, penguatan pasar produk ekonomi kreatif, peningkatan kolaborasi penguatan ekonomi kreatif, wirausaha baru dan insentif pelaku usaha baru kreatif.
Tahun 2023 Bekasi memantapkan hasil pembangunan dengan konsolidasi ketercapaian hasil pembangunan yang prioritasnya adalah: pemantapan tata kelola pembangunan, pelayanan PSU, struktur ekonomi kota, indikator sasaran kehidupan masyarakat dan kota cerdas Bekasi.
Perencanaan yang disusun Bappeda ini masih membutuhkan upaya lebih lanjut agar terlihat hasilnya dan memang benar dinikmati masyarakat Bekasi sebagai sasaran dari semua tujuan ini. Perencanaan kota sesungguhnya lebih fokus pada perencanaan pembangunan fisiknya dan ini memang prioritas sebuah pemerintahan kota.
Pembangunan fisik kota bisa menghasilkan bila disusun dengan beberapa prinsip yang maju ke depan. Belajar dari seorang arsitek kota Peter Calthorpe kelahiran Inggris maka dia menerapkan 7 prinsip yang sederhana untuk perencanaan pembangunan kota. Pertama adalah Bekasi perlu mempertahankan alamnya, sejarah dan pertanian atau perkebunan yang dimiliki.
Kedua perlu diperbanyak lokasi yang sifatnya mixed use seperti yang dibangun oleh Jakarta di beberapa tempat seperti Central Park yang menggabungkan kantor dengan hotel, apartemen dan mall. Ketiga penting menyiapkan jalan yang nyaman dipakai oleh pejalan kaki, keempat siapkan jalur khusus untuk pengguna sepeda, kelima hubungkan satu jalan dengan jalan lain, kurangi penghalang-penghalang jalan, keenam penting dikembangkan transportasi yang berkualitas seperti LRT, MRT di dalam lingkungan Bekasi sendiri. Ketujuh pembangunan yang membangun lebih ke konsep transit dan bukan freeway.
Prinsip-prinsip ini telah diterapkan di beberapa kota besar seperti Los Angeles, California dan juga kota-kota di China. Untuk kota-kota di Indonesia saya kira bisa diterapkan untuk mengatasi problem-problem dunia seperti perubahan iklim yang perlu kesiapan sebuah kota.(em)
Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Advisor Lepmida (Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah)