Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Pemerintah Seimbangkan Pertumbuhan dan Pemerataan

(Beritadaerah – Nasional) Di tengah ketidakpastian dan tekanan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menunjukan peningkatan. Pada triwulan III 2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% yoy, atau lebih tinggi dibandingkan triwulan III tahun lalu yang sebesar 5,06% yoy.

Pertumbuhan disumbang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,01% (dengan share 55,26%) dan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,96% (dengan share 32,12%). Secara sektoral, kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar berasal dari industri pengolahan, yaitu 19,66%.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut juga didukung dengan stabilitas inflasi yang rendah. Dalam 3 tahun terakhir, realisasi inflasi tahunan telah berhasil dijaga pada rentang sasaran, dengan laju inflasi sebesar 3,02% (2016) dan 3,61% (2017). Pada November 2018, inflasi masih terkendali yaitu sebesar0,27% (mtm);3,23% (yoy) dan year to date sebesar 2,50%.<p/.

Pertumbuhan ekonomi semakin berkualitas sebagaimana tercermin dari membaiknya indikator kesejahteraan sosial (social welfare). Tingkat kemiskinan pada Maret 2018 sebesar 9,82% merupakan titik terendah sejak tahun 1970. Begitu pula dengan tingkat ketimpangan yang mencapai 0,389 atau terendah sejak Maret 2012. Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan juga diikuti dengan keberhasilan dalam menekan tingkat pengangguran hingga angka 5,34% pada Agustus 2018, lebih rendah dibandingkan Agustus 2017.

“Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah kombinasi yang jarang terjadi. Bahkan kita bisa mewujudkannya di tengah perekonomian global yang sedang gonjang-ganjing,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Peternakan Rakyat, Kamis (6/12), di Wonogiri, Jawa Tengah.

Pemerintah meluncurkan KUR khusus peternakan rakyat sebagai implementasi dari Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE). Penyaluran KUR khusus peternakan rakyat yang dilaksanakan kali ini di Wonogiri-Jateng adalah sebesar Rp8,9 miliar. Angka tersebut diberikan kepada 69 anggota kelompok peternakan rakyat.

Sebagai rangkaian acara dari peluncuran KUR khusus peternakan rakyat ini, ada pula acara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hadir Untuk Negeri, Pemberdayaan Ekonomi Santri, dan Tabligh Akbar Kebangsaan di Provinsi Jawa Tengah.

Hadir pula dalam kesempatan ini antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, perwakilan kementerian/lembaga terkait, direksi BUMN/BUMD/Swasta Nasional, kelompok tani/ternak, serta perwakilan BUMP di seluruh Indonesia.

Agustinus/Journalist/BD
Editor : Panda
Source : ekon