(Beritadaerah – Sumbar) Pengerajin asal Padang, Apri Martin, berhasil menembus pasar Indonesia, bahkan berbagai hasil karya berupa lampu hias, tas, asbak, bingkai foto dan lain lain dengan memanfaatkan pipa paralon (PVC) bekas, hingga tembus ke negara Eropa.
Kerajinan yang dimulai sejak 2013 lalu itu, mampu menghasilkan omset jutaan bahkan belasan juta per bulan. Hasil kerajinan tersebut dijual seharga antara Rp80 ribu sampai Rp7,5 juta per unit.
“Kalau yang paling murah itu seperti kotak rokok dan kotak korek. Untuk yang paling mahal meja satu set,” katanya, Senin (3/12) di Padang.
Sebelum menemukan pipa sebagai wadah karyanya, ia terlebih dahulu mengukir tulang dan tanduk sebagai kerajinannya. Karena kesulitan mencari tulang dan tanduk yang harus dicari di pinggir pantai, iapun sempat frustasi. Akhirnya, bapak satu anak ini menemukan pipa berukuran kecil di samping kontrakannya. Dari pipa paralon bekas yang ia ukir itu, timbul pemikirannya bahwa pipa bekas bisa dijadikan karya seni.
“Setelah itu saya bekerja sama dengan pengepul sampah untuk menjual pipa hasil tangkapannya kepada saya,” ucapnya.
Apri mengaku belajar secara otodidak. Dari pipa paralon, ia membuat gantungan kunci, souvenir, tas bahkan kursi dan meja. Hebatnya, hasil dari tangan kreatifitasnya itu, ia mampu menciptakan peluang kerja bagi banyak orang.
“Sebelumnya saya berkeinginan menciptakan peluang kerja bagi mahasiswa yang kos di sekitar kontrakan saya. Setidaknya mereka bisa menghasilkan penghasilan sendiri untuk belanja sehari-hari tanpa harus meminta kepada orang tuanya,”ujar Apri.