(Beritadaerah – Nasional) Corporate Secretary dan Chief Economist BNI, Ryan Kiryanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan ketiga tahun ini diperkirakan cukup tinggi yang didorong permintaan domestik, namun lebih rendah dari perkiraan semula akibat penurunan ekspor netto.
“Kuatnya permintaan domestik mendorong impor. Impor tumbuh tinggi sejalan dengan permintaan domestik, meskipun pertumbuhan impor bulanan telah menunjukkan perlambatan,” kata Ryan dalam acara diskusi Proyeksi Perekonomian 2019: Tantangan dan Peluang Bagi Koperasi dan UKM di Jakarta, Rabu (7/11).
Sedangkan untuk pertumbuhan ekspor lebih terbatas, hal ini disebabkan kinerja ekspor komoditas andalan, seperti hasil pertanian dan pertambangan tidak sekuat perkiraan. Sementara, neraca perdagangan pada September 2018 mencatat surplus 0,23 miliar dolar AS, angka ini membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit 0,94 miliar dolar AS. Perbaikan tersebut, ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dan defisit neraca perdagangan migas yang menurun. “Secara komulatif, neraca perdagangan mencatat defisit 3,78 miliar dolar AS,” ujarnya.
Ryan juga memprediksi suku bunga acuan Bank Indonesia 7 day reverse repo rate (7 DRRR) diperkirakan akan naik 25 basis poin atau 0,25% pada akhir tahun ini. Kenaikan ini untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed.
Kenaikan bunga The Fed ini akan didorong oleh meningkatkan inflasi di AS. Sebagai informasi, saat ini inflasi di AS mencapai 2%. Angka inflasi ini cukup krusial bagi negara sebesar AS. Oleh karena itu, diperkirakan The Fed akan berusaha menjinakkan inflasi ini dengan menaikkan suku bunga.
BI sebagai bank sentral negara berkembang, jelas Ryan, sebaiknya menyesuaikan suku bunga acuannya pada akhir tahun. Hal ini agar risiko usaha dan nilai tukar tidak mengalami tekanan yang berlanjut. Arah kebijakan Bank Indonesia menetapkan bahwa BI 7-Day Reverse Repi Rate tetap 5,75 persen, Suku Bunga Deposit Facillity tetap 5.00 persen, dan Suku Bunga Lending Facillity sebesar 6.50 persen.
Nanie/Journalist/BD
Editor : Nanie
Source: Kominfo