(Beritadaerah – Nasional) Sadar wilayahnya sebagai gerbang perekonomian dan wisata di Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa (30/10), menggelar In House Training Teknik Penulisan Rilis Berita. Diiikuti 8 orang, kegiatan berlangsung interaktif, termasuk Sekretaris Kecamatan Tarogong Kaler, Dindin, yang turut menjadi peserta pada acara yang berlangsung sehari, di Aula Kecamatan Tarogong Kaler.
Sekretaris Kecamatan Tarogong Kaler, Dindin, menyambut baik acara yang digagas Dinas Kominfo Kabupaten Garut ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas aparaturnya dalam pengelolaan informasi. “Kami sengaja libatkan aparatur desa, agar mereka melek dengan informasi, terlebih masih banyak potensi desa yang belum terpublikasikan secara masiv,” ujarnya di sela-sela diskusi.
Sebagai bentuk respon, ia menginstruksikan jajaran aparatur kecamatan dan desa untuk langsung mempraktekkan penulisan press release. ”Silakan buat rilis sebagus mungkin, dan coba krimikan ke instruktur yang sekarang memberikan materi, biar kita bisa belajar dari apa yang kita buat,” katanya penuh semangat.
Salah seorang peserta, Undang, menyatakan gembira saat kegiatan ini digelar, karena selama ini dirinya merasa kesulitan dalam mengemas rilis menjadi produk informasi yang bisa dinikmati orang. Ia beralasan, kemampuan mengolah bahasa dan rasa seni dalam menulis menjadi kendala selama ini.
“Saya membaca di website garutkab.go,id begitu menarik dari pengolahan berita naupun sisi fotonya, sehingga enak saja saya membacanya,” katanya, namun kadang ia merasa kesulitan ketika akan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang menarik dan tidak melelahkan.
Dinas kominfo tahun ini menggelar acara in house training di SKPD. Setidaknya tercatat hampir 20 SKPD telah melaksanakan in house training teknik penulisan rilis. “Umumnya kami memiliki kesan tersendiri, karena selama ini belum pernah ada kegiatan khusus teknik penulisan rilis,” kata Kepala Seksi Kemitraan Komunikasi Publik, Yan Agus Supianto, usai memberikan materi di Kecamatan Tarogong Kaler.
“Menulis itu adalah soal rasa, tidak bisa memaksakan dan tidak bisa dipaksakan,” katanya beralasan. Untuk itu, ia menyarankan agar setiap SKPD harus menyiapkan petugas pengelola informasi, termasuk pembuat press release, karena tugas ini membutuhkan keseriusan dan kehandalan dalam menulis serta mengolah foto yang nantinya akan menjadi produk rilis untuk siap dipasarkan atau dipublikasikan.
Agustinus/Journalist/BD
Editor : Panda
Source : jabarprov