Tahuna merupakan ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, kabupaten ini adalah kabupaten yang lokasinya paling utara Indonesia. Untuk kesana mesti ditempuh 8 jam perjalanan dengan jalur laut, dan 1 jam perjalanan dengan pesawat dari Manado. Lapangan udara terdekat dan satu-satunya yang ada di kabupaten Kepulauan Sangihe adalah Bandar Udara Naha yang terletak di desa Naha Kecamatan Tabukan Utara, beberapa kilometer di sebelah utara Tahuna. Kesempatan berjalan menuju ke Tahuna bulan Oktober ini saya lakukan lewat jalan laut, menurut beberapa rekan gelombangnya sangat tinggi, namun saya beruntung perjalanan kali ini melewati laut yang sangat tenang.
Menuju Kepuluan Sangihe, kapal akan singgah di beberapa tempat, karena berjalan di hari biasa, maka hanya dua pulau dimana kapal akan berlabuh, pertama pulau Tagulandang penghasil banyak buah salak dan kenari dan kedua pulau Siau dengan gunung api Karangetang, yang mengeluarkan kepulan asap setiap saat. Perjalanan yang jauh tidak terlalu terasa, sebab pemandangan laut yang menyenangkan dan kapal cepat yang ditumpangi memang cukup nyaman dan membuat penumpang dapat beristirahat selama perjalanan.
Pelabuhan Tahuna, adalah pintu gerbang masuk menuju Kabupaten Kepulauan Sangihe, saat mendarat deretan angkot sudah bersiap untuk mengantarkan para penumpang kapal yang baru turun. Pelabuhan ini terletak di teluk yang tenang, dan merupakan salah satu tempat dimana masyarakat Tahuna berekreasi, saat pagi dan sore hari masyarakat Tahuna banyak berjalan-jalan, dan bertemu satu sama lain.
Ibu kota Kepulauan Sangihe, terdiri dari 16 kelurahan, sebagian terletak di pesisir dan sebagian terletak lebih ke tepi gunung. Berjalan mengelilingi Tahuna tidaklah terlalu lama, jangan kuatir dijamin tidak akan tersasar bila disana, sebab memang Tahuna tidaklah terlalu besar, namun nyaman sebagai tempat tinggal. Penduduk disini ramah, hampir setiap pertemuan mereka mengucapkan salam satu dengan yang lain, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kantor pemerintahan Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di kecamatan Tahuna, dan juga terlihat perwakilan BUMN seperti PLN juga menempatkan kantornya di Tahuna. Bank-bank seperti BNI, Mandiri, BRI, Danamon, dan lain-lain banyak membuka cabang di Tahuna, sebaik bukti nyata bahwa perekonomian Tahuna memberikan daya tarik itu, dari penghasilan masyarakat yang memiliki pendapatan dari ikan dan juga kopra. Sesekali saya mencoba makanan-makanan Sangihe, kebanyakan mirip dengan makanan Manado dan kental dengan rasa pedas dan berbumbu. Selain itu kue-kue yang disajikan sangatlah enak dan khas sama seperti dengan kue di Sulawesi Utara.
Tahuna akan sangat indah bila dilihat dari puncak Langaneng yang terletak di Kecamatan Tabukan Utara, dari tempat ini akan terlihat seluruh lekukan Tahuna dan gunung Awu yang mempesona, bahkan gunung Karangetang di Kepulauan Siau juga dapat terlihat amat indah. Sambil makan pisang goreng dan menikmati teh panas di puncak ini, Tahuna membuat pengunjungnya semakin enggan untuk meninggalkannya.
Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Advisor Lepmida (Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah)