(Beritadaerah – Nasional) Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak Negara Anggota ASEAN memanfaatkan ekonomi digital untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial di masing-masing negara. Hal itu dinyatakan sebagai langkah konkret untuk mewujudkan Digital ASEAN.
Negara ASEAN rata-rata menghadapi kesenjangan kesejahteraan yang tercermin dalam angka gini ratio. Selain itu, seluruh anggota ASEAN masih menghadapi tantangan untuk mengurangi gini ratio.
“Kita harus mempromosikan ekonomi digital sebagai salah satu cara untuk mengurangi gini ratio,” kata Rudiantara dalam World Economic Forum on ASEAN Start Ups di NCC, Ha Noi, Vietnam, Selasa (11/9).
Rudiantara mengatakan peluang ekonomi digital bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi. “Indonesia telah berhasil mengurangi jadi 39 persen setelah sebelumnya selalu diatas 40 persen. Vietnam bisa sampai 37 persen,” kata Rudiantara yang juga menjabat sebagai Dewan WEF Digital ASEAN Governor.
Dalam Forum ASEAN Start-Ups bertema Ekosistem Inovasi dan Kewirausahaan yang dipandu Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia Profesor Klaus Schwab itu, menteri dan pelaku bisnis Negara Anggota ASEAN membahas mengenai Revolusi Industri ke-4 dan peran generasi berikutnya untuk merintis jalan melalui perubahan kebijakan.
Panel dibuka dengan fokus pada upaya pemerintah dalam membantu dan memfasilitasi pertumbuhan start up digital. Dalam panel itu, Menteri Rudiantara menekankan kembali peran pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator untuk mendorong perkembangan ekonomi digital. Peran pemerintah untuk menjadi fasilitator mempertemukan start up digital dengan venture capital sebagaimana dilakukan Indonesia melalui Next Indonesia Unicorn (NextICorn).
Nanie/Journalist/BD
Editor : Nanie
Source: Kominfo