(Berita Daerah – Sidenreng Rappang) Pemerintah berkomitmen kembangkan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Hari ini, Senin (2/7) Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan.
PLTB Sidrap memiliki kapasitas mencapai 75 MW. Pembangunan PLTB tersebut, tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja tetapi juga telah dikerjakan dan selesai 80%, selain itu juga PLTB di Kabupaten Jeneponto dan di Kabupaten Tanah Laut yang akan dimulai segera.
Dimulainya pembangunan tersebut, pemerintah harapkan pembangunan PLTB juga dilakukan segera di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi, ungkap Presiden.
PLTB Sidrap ini merupakan PLTB pertama yang beroperasi di Indonesia. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya 2×100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi 2×135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.
Pembangunan pembangkit ini seiring dengan semangat pemerintah untuk meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT), mencapai 23% dari total bauran energi nasional pada 2025.
Saat ini sebanyak 30 Wind Turbin Generator (WTG) yang terpasang pada PLTB Sidrap telah menghasilkan energi listrik untuk Sistem Sulawesi Bagian Selatan.
Pembangkit yang berlokasi di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40% dan menyerap sekitar 1.150 tenaga kerja.
Di lahan seluas 100 hektare, telah terpasang 30 turbin yang memiliki ketinggian 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter. Daerah ini kini menjadi salah satu wisata untuk masyarakat di Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 153 kilometer dari Kota Makassar.
Mengenai kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan juga akan disuplai oleh PLTB Tolo, Jenepoto milik Independent Power Producer (IPP), berkapasitas besar yaitu sebesar 72 MW di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
PLTB ini memiliki 20 turbin dengan kapasitas masing-masing mencapai 3,6 MW. Banyaknya kincir angin ini pun sempat membuat Presiden berseloroh bahwa dirinya merasa sedang berada di Negeri Kincir Angin, Belanda.
“Saya lihat baling-balingnya muter semuanya, artinya angin di sini lebih dari cukup. Tadi saya merasa ini kayak di yang banyak seperti ini (kincir), di mana? Ya di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap”, ungkap Presiden.
Selain tenaga angin, Presiden menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi baru terbarukan lainnya, baik itu panas bumi (geotermal), energi matahari, hingga energi air.
“Panas bumi (geotermal) yang kita memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan kurang lebih 2.000 MW. Artinya, 10% pun belum. Kemudian kita memiliki pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik tenaga air yang saya kira potensinya juga sangat besar”, jelasnya.
Di samping itu, peresmian proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.
Menurutnya, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu di Kabupaten Sidrap ini kita ingin memberikan sebuah komitmen bahwa 23% di tahun 2025 itu akan bisa tercapai, ungkap Presiden.
Panda/Journalist/BD
Editor : Agustinus
Image : vibizmedia|Rully