Mendag Enggar Ajak Tingkatkan Hubungan Dagang Indonesia – Maroko

(Beritadaerah – Nasional) Dalam Forum Ekonomi Fes Meknes di Fes Marriott Hotel Jnan Palace, Fes, Maroko, Rabu (27/6), Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika berpotensi untuk terus ditingkatkan.

“Berkaca pada hasil Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Afrika di Bali pada April 2018, kita yakin Indonesia dan  Afrika dapat saling mendukung dengan saling menawarkan komoditas unggulan. Kita dapat amini hal ini, terutama jika membayangkan masa depan ekonomi Indonesia dan Afrika dengan kelas menengah yang terus tumbuh, konektivitas yang makin baik, sumber daya manusia yang lebih baik lagi, dan kegiatan ekonomi yang saling melengkapi,” kata Mendag Enggar saat memberikan sambutan.

Di hadapan lebih dari 500 peserta forum bisnis, Mendag Enggar mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia menjanjikan. Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,2% dalam dua dekade terakhir dan menjaga kestabilan ekonominya. Saat ini Indonesia adalah negara ekonomi terbesar ke-16 dunia berdasarkan produk domestik bruto, dan peringkat ke-8 berdasarkan purchasing power parity. Indonesia juga semakin ramah investasi, dibuktikan dengan peringkat kemudahan melakukan bisnis yang naik dari peringkat 91 di tahun 2017 menjadi peringkat 72 di tahun 2018.

“Di bidang perdagangan, Indonesia telah memiliki ekosistem yang memperlancar arus barang dan jasa, sehingga lebih menguntungkan baik bagi pelaku usaha maupun konsumen. Sambil melakukan pembenahan dari dalam, Indonesia semakin proaktif merundingkan perjanjian perdagangan preferensial dengan negara mitra dan kelompok negara mitra,” tambah Mendag Enggar.

Mendag Enggar juga mengajak Maroko untuk segera meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia. Caranya, adalah dengan segera memulai perundingan untuk Indonesia-Maroko Preferential Trade Agreement (PTA). Jika kedua negara sepakat untuk segera menyelesaikan perundingan PTA, maka Maroko dapat menjadi gerbang masuk produk Indonesia ke pasar Afrika dengan pasar sebesar 500 juta penduduk. Maroko pun dapat melihat Indonesia sebagai gerbang masuk pasar ASEAN sebesar 600 juta penduduk serta pasar anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebesar 3,4 miliar penduduk.

Terkait minyak kelapa sawit, Mendag Enggar menyampaikan sektor ini berkontribusi menyediakan lapangan pekerjaan bagi 16,5 juta warga Indonesia. Sementara di Afrika, 12,5 miliar orang menggantungkan hidup pada sektor ini.

Nanie/Journalist/BD
Editor : Nanie
Source: Biro Humas Kementerian Perdagangan